Dishub Minta Pemda Buteng Melek akan Keselamatan Masyarakat

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 25 Jul 2023
  • 2522 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) diminta melek akan keselamatan masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi darat maupun laut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Rajulan saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (25/7/2023).

Sebagai salah satu penyelenggara transportasi darat maupun laut, Rajulan mengatakan sangat menyayangkan dan ikut prihatin atas tragedi yang menimpa masyarakat Buteng, pada Senin 24 Juli  kemarin.

Tragedi yang menenggelamkan 48 penumpangnya. 15 diantaranya tewas dan 33 orang lainnya dinyatakan selamat.

Diketahui kapal kayu itu hendak pulang dari Desa Lanto Mawasangka Tengah menuju Desa Lagili Mawasangka Timur.

Kapal kayu itu tenggelam setelah mengalami mati mesin di tengah laut saat membawa pulang 48 penumpangnya usai menonton konser peringatan HUT Buton ke-9 tahun.

Rajulan mengaku Dishub Sultra tidak memiliki kewenangan untuk langsung memantau atau berurusan di sana karena masih tanggung jawab Dishub Buteng.

Tetapi pihaknya hanya mengimbau kepada penyelenggara angkutan transportasi khususnya di daerah penyeberangan seperti itu untuk memperhatikan keselamatan pelayaran.

Jangan hanya profit atau keuntungan yang diburu, tetapi yang terpenting adalah keselamatan dari masyarakat yang menggunakan transportasi tersebut.

"Kalau kita melihat fasilitas yang ada memang kapal tersebut dari segi kelayakan sangat tidak layak, bahkan muatannya melebihi kapasitas, sehingga itu membahayakan keselamatan dari pengguna jasa itu sendiri," ungkapnya. 

Rajulan berharap kedepannya pelabuhan maupun transportasi penyebrangan itu dibenahi oleh Pemerintah Daerah setempat, utamanya Dinas Perhubungan Buteng.

Dirinya juga meminta agar Pemda memberikan edukasi kepada masyarakat, baik kepada pengusaha maupun pengguna jasanya. 

Namun hal itu harus dimulai dengan pembangunan fasilitasnya seperti dermaga yang layak dan bisa diseberangi kapal penyebrangan.

Kemudian melihat kedalaman lautnya dan melihat animo masyarakat atau penggunanya sebesar apa.

"Sehingga kejadian kemarin tidak terulang lagi. Di sana itu penyebrangan dan tidak jauh, mungkin ke depannya dengan tragedi seperti ini kita menghadirkan kapal penyebrangan yang layak. Misalnya seperti penyebrangan Amolengo-Labuan, penyebrangan Torobulu-Tampo," bebernya.

Sementara itu Kepala Bidang Angkutan Pelayaran, Muhammad Jalil Alfin Razak juga mengatakan kapal yang digunakan tersebut memang tidak memenuhi standar kelayakan untuk menyebrang.

Karena tidak memiliki fasilitas penyebrangan yang lengkap, tidak memiliki kelengkapan surat kapal sehingga ketika terjadi kecelakaan, para penumpang tidak bisa mendapatkan perlindungan atau ganti kerugian.

Apalagi kapal tersebut dipaksa berlayar di waktu yang tidak layak yakni sekira pukul 01.00 subuh, ditambah memuat penumpang hingga over kapasitas.

"Tentu itu sangat bahaya. Itu tidak didaftar, mau dibilang ojek laut juga bukan. Karena setiap kapal yang mengangkut penumpang harus memenuhi standar keselamatan pelayaran meskipun di bawah 7 GT. 1 sampai 6," jelasnya.

Olehnya itu, ia mengingatkan kepada masyarakat agar menjadikan tragedi tersebut sebagai pembelajaran, sebaiknya memilih jalur darat jika penyebrangan tidak memungkinkan keselamatannya.

"Bisa kalau mau menyebrang, asal ditambah armadanya dan sebaiknya jalan jangan tengah malam, lebih baik menunggu terang," bebernya.

Termasuk mengingatkan para penyewa jasa agar tidak memaksakan membawa penumpang dengan kondisi over kapasitas.

"Siapa yang mau jamin kalau sudah begitu. Sementara pengemudinya tidak punya sim siapa yang kasih keluar izin pelayarannya," bilangnya.

Ia juga menyayangkan peran Pemerintah Daerah yang kurang memperhatikan keselamatan masyarakat, di tengah euforia perayaan HUT Buteng ke-9 itu.

"Kalau ada kepala desa harusnya dia cegah supaya tidak berlayar tengah malam, itu tugasnya melindungi masyarakat. Ini harus jadi perhatian Pemda disana, jangan karena lagi ulang tahun senang-senang, tapi terabaikan ini keselamatan," tegasnya.

Kendari itu, dirinya juga berpesan kepada Pemda setempat agar membenahi penyebrangan dan melengkapi kapasitas kapal.

"Sebenarnya permasalahan itu harus diselesaikan oleh aparat setempat, dalam hal ini Dinas Perhubungan Buteng dan Sekretariat Daerah Buteng," pungkasnya. (B)