Dinas PMD Sultra Rutin Melaksanakan Sosialisasi Untuk Mendidik Masyarakat Desa

  • Reporter: Arini
  • Editor: Dul
  • 29 Mar 2023
  • 2686 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulawesi Tenggara rutin melaksanakan Sosialisasi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa. Yang rencananya tahun ini akan dilaksanakan bulan September mendatang. 

Diketahui output dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk mendidik masyarakat desa menjadi lebih cerdas, terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan Desa mereka. Dalam hal pengembangan atau yang lainnya. 

Berbeda dari kegiatan biasanya sosialisasi ini dilakukan langsung oleh pihak PMD Provinsi. 


"Untuk kegiatan ini kami turun langsung kedesa, meskipun sebelumnya melakukan koordinasi dulu dengan dinas PMD Kabupaten", ungkap pengurus bagian Fungsional Ahli Muda Penggerak Masyarakat dinas PMD Provinsi Sultra, Candra Alam. 

Kegiatan ini berisi pemberian pemahaman terhadap masyarakat desa berkaitan dengan UU Desa, Permendagri No.114 tahun 3014, dan dana desa.

Kegiatan ini masih terus diupayakan untuk menjamin pemahaman masyarakat desa terhadap 3 hal diatas. 

"Selalu rutin kita laksanakan, karena didesa sendiri masih ada sebagian yang tidak paham tentang hal-hal yang saya sebutkan, meskipun sering dibatasi oleh waktu", ungkap Candra. 

"Kabar baiknya dalam setiap pelaksanaan kegiatan sosialisasi, selalu ada perkembangan yang terlihat pada kader-kader desa untuk mengetahui tupoksi masing-masing", tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan pada penambahan wawasan kader-kader desa, tapi juga menjadi wadah untuk mengenali potensi setiap desa dari berbagai aspek. 

"Setiap desa pasti memiliki potensi, apabila mereka menemukenali potensi itu dengan keberadaan dana desa potensi itu bisa terealisasi dengan baik untuk menjadi penggerak ekonomi desa", tutur candra.

Candra mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali swadaya gotong royong masyarakat desa. 


"Turunnya dana desa, disetiap tempat memudarkan budaya gotong royong itu sendiri. Karena setiap pelaksanaan kegiatan didesa selalu ada istilah HOK. Jadi masyarakat menjadi ogah-ogahan", ungkapnya. 

Dengan adanya kegiatan ini pihak dinas PMD provinsi Sultra berharap kader-kader didesa semakin paham terkait keberadaan dana desa dan berperan aktif dalam proses pengembangan desa. (Adv)