Dinas Ketapang Ajak Masyarakat Konsumsi Pangan Lokal Non Beras

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 19 Mei 2023
  • 2828 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal. 

Sosialisasi itu dilaksanakan saat pameran pembangunan rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) Sultra ke- 59 tahun di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) beberapa waktu lalu.

Sekretaris Dinas Ketapang Sultra, Ida Bagus Gede Bajera mengatakan sosialisasi itu dilakukan untuk mengembangkan pangan lokal yang ada didaerah, agar masyarakat tidak hanya mengkonsumsi beras melainkan juga mengkonsumsi pangan non beras.

"Karena beras yang kita konsumsi di Sultra cukup masih tinggi per kapitanya. Sekarang ada moto kita kenyang tidak harus nasi, jadi makanan pokok itu bukan hanya dari beras, tapi bisa dari jagung, umbi-umbian, dan sagu," ungkapnya, Jumat (19/5/2023).


Sehingga kata dia, dengan banyaknya berbagai makanan pokok tersebut, di Sultra tidak akan terjadi kerawanan pangan. Apabila pangan lokal yang ada didaerah dimanfaatkan dengan baik.

Beberapa produk olahan yang ditampilkan saat pameran pembangunan tersebut diantaranya kripik sagu, ubi, biskuit, kripik pisang, kapusunosu jenis makanan yang berbahan dasar jagung (basang) dan lainnya.


Sedangkan untuk bahan pangan mentah seperti ubi jalar, pisang, labu, ubi kayu dan lainya yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti bahan pangan pokok. 

"Jadi produk olahan yang kita tampilkan disana berasal dari pangan lokal, berbahan pangan sagu, ubi dan lainnya. Yang jelas produk yang berasal dari produk lokal itu sudah diolah menjadi bahan pangan olahan yang siap dikonsumsi," jelasnya.

Setiap masyarakat yang berkunjung di stand pameran milik Dinas Ketapang diperbolehkan untuk mencicipi produk olahan tersebut. Namun jika ada masyarakat yang ingin membeli maka pihaknya juga menyediakan berbagai macam produk olahan dari para pelaku usaha binaan Dinas Ketapang.

"Kalau untuk dicicipi ada, tetapi untuk dijual juga ada. Karena produk itu berasal dari pelaku usaha. Jadi para pelaku usaha itu kita ambil produknya lalu kita pasarkan disana," bebernya.

"Pelaku usaha binaan Dinas Ketapang itu sebenarnya ada beberapa kelompok, termasuk di kabupaten. Di Kota Kendari ada yang di Kemaraya, Mandonga, dan ada juga yang di Kelurahan Mata sana, nah itu yang besar. Dia bersumber dari sagu," sambungnya.

Ia juga menyampaikan, saat pelaksanaan pameran tersebut banyak pengunjung yang antusias. Terlihat melalui 2 buku tamu yang terisi dengan ratusan pengunjung.

"Pengunjung sangat antusias, banyak kita berkomunikasi, termasuk tim penjaga-penjaga stand. Karena mereka juga kita kasih pemahaman bagaimana cara mengonsumsi pangan lokal tidak harus dengan nasi," pungkasnya. (Adv)