Dewan Bakal Usulkan Rehabilitasi Gedung Belajar SDN 2 Kendari

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 19 Jun 2023
  • 2617 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari akan mengusulkan rehabilitasi gedung belajar SD Negeri 2 Kendari.

Pasalnya usulan tersebut akan disampaikan kepada dinas terkait, agar menyurati Kementerian Pendidikan untuk pengadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) renovasi bangunan tersebut.

"Yang jelas komitmen kita sarana prasarana peserta didik kita memang harus tersedia di kota dengan bagus, kalau kita mau kualitas pendidikan bagus maka sarana prasarananya juga harus bagus," ungkap Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik saat mengecek kondisi SDN 2 Kendari, Senin (19/6/2023).

Ia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan meminta dinas pendidikan untuk mengusulkan DAK agar terjadi rehabilitasi besar-besaran.

"Pembangunan gedung baru kita robohkan yang sudah hancur, kita bangun yang baru karena jujur saja SD 2 ini adalah SD yang memang kualitasnya bagus, favorit untuk Kecamatan Baruga," jelasnya.

Menurut Rajab pemerintah wajib mendukung proses pembelajaran yang layak untuk anak didik di Kendari.

"Tadi sudah diskusi dengan kepala sekolahnya, ternyata SD 2 ini sering mengikuti lomba tingkat nasional, itu prestasi buat kita. Sekarang harus seimbang prestasi mereka dengan sarana prasarana yang mereka tempati," bebernya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Kendari, Djasni mengatakan ada 3 ruang kelas yang rusak.

Meski sudah seringkali dilakukan renovasi dan pemeliharaan bangunan sejak 2019, tetap saja bangunan terus mengalami kerusakan.

Kata dia, saat itu pernah dilakukan renovasi bangunan lantaran lantai kelas turun atau amblas sehingga pihak sekolah menimbunnya dengan 2 red tanah dan memasangkan keramik menggunakan dana BOS.

Bahkan lama kelamaan dinding kelas juga mengalami keretakan dan plafon banyak yang hampir jatuh.

"Kami sangat terbantu dengan adanya kunjungan DPRD, keluhan kami sudah diutarakan, semoga harapan kami tentang bangunan sekolah yang tidak layak dipakai oleh siswa untuk belajar itu bisa terwujud," ucapnya.

"Saat dilakukan renovasi baru ketahuan bahwa bangunan ini sudah patah di tengah, jadi sudah tidak layak," tambahnya.

Menurutnya, renovasi memang bisa menjadi salah satu solusi. Namun hal itu bukan solusi yang berkepanjangan, sehingga harus dilakukan perubahan.

Diharapkan pihaknya mendapatkan gedung baru dengan membongkar gedung lama tersebut.

"Salah satu gedung dimusnahkan dan gedung lainnya dibuat bertingkat, gedung baru itu ditingkat supaya semua bisa dalam satu lokasi dan apabila yang ini dibongkar, bisa kita jadikan tempat bermain," tutupnya. (B)