BEI, Pemda Konawe dan PMI Canangkan Literasi Inklusi Pasar Modal

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 23 Agu 2023
  • 2235 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Guna meningkatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan sekaligus investasi pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Pemerintah Kabupaten Konawe dan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalin kerjasama.

Kerjasama tersebut dalam hal pencanangan literasi dan inklusi pasar modal kepada 1000 ASN di jajaran Pemda Konawe dan 1000 relawan PMI Sultra yang berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Rabu (23/8/2023).

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan bahwa, pasar modal Indonesia ditujukan untuk seluruh warga Indonesia. Sehingga, pihaknya hadir di daerah-daerah untuk memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada masyarakat Indonesia.



Untuk bisa ikut menjadi investor di pasar modal Indonesia dan kedepannya bisa ikut menikmati potensi pertumbuhan pasar modal yang sampai dengan saat ini hanya dinikmati oleh 5 persen penduduk Indonesia saja.

"Jadi kita harapkan potensi pertumbuhan ini kedepannya akan dinikmati oleh lebih banyak lagi masyarakat Indonesia," ucapnya.

Pihaknya menginginkan distribusi pertumbuhan investor merata, mengingat saat ini 69 persen investor terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"Kita ingin di luar Jawa pertumbuhan itu juga merata,"bebernya.

Sementara itu, Executive Trainer Kantor Perwakilan BEI Sultra, Ricky mengatakan bahwa, pencanangan nenjadi salah satu bentuk agar edukasi semakin masif dilakukan.

"Kami telah bekerja sama dengan 1000 relawan PMI dan 1000 ASN Konawe. Itu insya Allah nanti kita akan bikin kegiatan berkelanjutan di kedua lembaga tersebut," jelasnya.

Kedepannya, pihaknya juga berencana untuk melakukan kerjasama di daerah lain yang ada di Provinsi Sultra.

"Pencanangan ini adalah komitmen untuk mengedukasi 1000 relawan dan 1000 ASN tersebut. Jadi nanti akan kita jadwalkan kegiatan untuk edukasi ke 1000 ASN Konawe dan 1000 relawan PMI," ungkapnya.



Ia juga menyampaikan bahwa pencanangan literasi dan pasar modal untuk ASN Konawe dan relawan PMI sudah berjalan tetapi masih berkisar 10-20 persen dari total masing-masing 1000 relawan maupun ASN tersebut.

"Tentu harapannya agar nantinya informasi dapat disebarkan. Karena kalau kita lihat menurut data ternyata yang paling banyak terjebak investasi bodong adalah ASN sebenarnya," bilangnya.

"Maka itu kenapa kita kerjasama, kita mau literasi ASN supaya dari mereka dulu mereka paham bagaimana caranya berinvestasi yang benar," tambahnya. (B)