Atasi Kekeringan, Pemprov Sultra Gali 100 Titik Sumur Bor

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 01 Des 2023
  • 2474 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) sukses membangun 100 titik sumur bor di sejumlah wilayah di Bumi Anoa.

Langkah ini sebagai penanganan dampak kekeringan akibat fenomena El Nino di Sultra. Titik lokasi yang masuk daerah rawan kekeringan mampu ditangani dengan pembuatan sumur bor tersebut.

Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Martin Effendi Patulak mengatakan pembuatan 100 sumur bor merupakan instruksi Pj Gubernur Sultra. Tak hanya dalam mengantisipasi keterbatasan sumber air bersih akibat kemarau berkepanjangan efek El Nino, namun juga peningkatan kesejahteraan masyarakat.      

Bantuan yang diberikan komplit, mulai dari mesin air, tandon dan pipa yang langsung disalurkan ke rumah-rumah warga.

“Jadi, pembuatan sumur bor ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu kebutuhan makan, minum dan sebagainya.

Untuk sumur bor menyentuh beberapa kegiatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)," ucap Effendi saat meninjau titik pembangunan lokasi sumur bor di Kelurahan Tobimeita, Jumat (1/12/2023).   

PAM merupakan bagian dari program pemerintah khusus pengentasan stunting dan penyediaan air minum yang layak. 

Bantuan sumur tersebut kata Effendi sangat membantu masyarakat. Terlebih masih ada wilayah yang mengalami kekeringan dan masyarakat banyak mengeluh akan kebutuhan air. Salah satunya di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli.

“Berdasarkan hasil tinjauan kita, mereka memang sangat kesulitan air. Untuk mendapatkan bersih, warga harus beli. Jadi dengan adanya sumur bor bantuan dari pemerintah provinsi sudah bisa menyimpan atau memakai untuk kebutuhan lainnya. Jadi ini dinikmati lebih dari 10 kepala keluarga (KK),” bebernya.

Bukan hanya di Kota Kendari, pihaknya juga melakukan pekerjaan sumur bor di beberapa titik di kabupaten lain.

Diantaranya di Kabupaten Buton, Wakatobi dan daerah daratan lainnya.

“Ini kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang masuk. Seperti, kebutuhan di Buton dan Wakatobi kita juga sudah bangun sumur bor di sana. Kita berharap masyarakat bisa memelihara dan menjaga fasilitas yang sudah kita bangun karena ini untuk mereka sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Tobimeita, Miharti Oriwati mengungkapkan terima kasihnya. Selama puluhan tahun, mereka harus mengambil air di kelurahan sebelah. 

Sebuah sumur warga yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer (km) menggunakan arko atau dipikul. Bila musim kemarau, air sumur kering, mereka terpaksa membeli tower.

Satu tower yang dibeli biasanya digunakan untuk dua atau tiga Kepala Keluarga (KK).

“Kami sangat berterimakasih kepada Pemprov Sultra yang telah menghadirkan sumber air bersih di kelurahan kami. Ini merupakan kali pertama kami diberikan bantuan oleh Pemerintah,” pungkasnya. (Adv)