Belum ada komantar dalam berita ini
Breaking News
- Pemprov Sultra Gelar Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan Ekspose 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur
- ASR Komandoi Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Sultra
- Patrice Rio Capella Jadi Plt Partai Hanura Sultra, HANURA Sultra Siap Laksanakan Musda
- Wakil Gubernur Sultra Pimpin Apel Gabungan ASN, Tekankan Makna Pancasila dan Percepatan Serapan Anggaran
- Hadiri Pelantikan Pengurus DPD PIM Sultra, Hugua : Perempuan Berdaya
Buntut Pengawalan Kasus Supriyani, Camat Baito Diberhentikan Bupati Konsel

Camat Baito, Sudarsono. Foto: Ist
KONSEL, KERATONNEWS.CO.ID - Buntut dari pengawalan kasus Iu Guru Supriyono yang penting melakukan perdamaian, Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga mencopot Sudarsono Mangidi dari jabatan Camat Baito. Pencopotan ini berlaku sejak Selasa, (29/10/2024).
Untuk mengisi kekosongan jabatan itu, Surunuddin menunjuk Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Konsel, Ivan Ardiansyah sebagai Camat Baito.
Surunuddin menjelaskan, langkah itu ia ambil agar penyelesaian masalah antara Supriyani yang saat ini sebagai kesaksian murid di SD Negeri 4 Baito dan pihak keluarga yang diduga korban, Aipda Wibowo Hasyim dapat terselesaikan.
Sehingga untuk Camat Baito saya tarik (aktifkan) dulu. Saya tugaskan dari Eselon II untuk membantu penyelesaian,” ujar Surunuddin, Selasa (29/10/2024).
Selain itu, lanjut Surunuddin, pencopotan Camat Baito juga karena penanganan kasus yang terjadi Kecamatan Baito tidak pernah dilaporkan kepada seluruh pimpinan.
"Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kami tarik, kami tugaskan Eselon II untuk menyelesiakan," ujarnya.
Kendati proses hukum berjalan, lanjut Surunuddin, tetapi antara kedua belah pihak yang sesama warga desa harus tetap aman.
“Langkah-langkah ini saya ambil, bukan berarti camat tidak mampu, tapi agar lebih mumpuni persoalan ini terselesaikan. Apalagi Pak Kasat Pol PP kan mantan camat juga. Di sisi lain, agar koordinasi bisa berjalan baik,” imbuhnya.
"Kedua yang bersangkutan (camat) merasa diteror, sudah tidak nyaman. Melapor kepada saya mobilnya ditembak padahal mungkin hanya diketapel, jadi semua ini pemda ambil alih agar kondisi daerah stabil," sambungnya.
Menurut Surunuddin, untuk menyelesaikan persoalan antara guru Supriyani dan keluarga Wibowo Hasyim sulit akan tercapai jika ada salah satu pihak yang tidak netral dan terkesan pro kepada salah satu pihak.
Sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena isteri Aipda Wibowo Hasyim kan ASN, bu guru Supriyani kan pegawai kita juga,” kata Surunuddin.
Surunuddin mengatakan, posisi Pemda Konsel menyikapi persoalan ini berada di tengah-tengah. Sebab, keduanya merupakan masyarakat Kecamatan Baito dan berdomisili di desa yang sama, Desa Wonua Raya.
Surunuddin mengimbau agar proses hukum berjalan dan tidak disikapi secara berlebihan oleh masyarakat.
“Mari menjaga kamtibmas kita, tidak usah saling salah menyalahkan, apalagi menjelang Pemilukada kan gampang baku tuduh menuduh. Jaga persatuan dan kesatuan. Saya berharap ini bisa terwujud, langkah ini saya ambil demi kondusifitas dan kestabilan di tengah,” tegas Surunuddin. (C)
Reporter : LM Ismail
Editor : Dul
Editor : Dul