Sukacita Natal di Gereja Katolik Santa Maria Anduonohu Tanamkan Nilai Kedamaian Jelang Pemilu 2024

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 25 Des 2023
  • 2607 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Katolik Santa Maria Diangkat Ke Surga Anduonohu berlangsung khidmat, Senin (25/12/2023).

Terpantau sejak pukul 9.00 WITA umat mulai memadati Gereja yang berlokasi di Jalan Kelapa I Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia ini.

Untuk memastikan kelancaran ibadah umat kristiani ini beberapa pihak keamanan juga turut berjaga di sekitar gereja baik dari kepolisian maupun TNI.

Pastor Pembantu Seminari Tinggi Angin Mamiri Yogyakarta, Pastor Willy Bordus Wele mengatakan perayaan Natal 2023 ini mengangkat tema "Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi yang diambil dari Lukas 214".

Di momen perayaan Natal tahun ini juga ia berpesan kepada seluruh umat agar menghadapi Pemilu 2024 dengan kesadaran sebagai warga negara Indonesia, sekaligus sebagai orang beriman Katolik.



Dirinya mengaku perayaan Natal kali ini jelas berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, karena Covid- 19 sudah melandai. Sehingga umat yang datang untuk melaksanakan ibadah jauh lebih banyak sebab di hadiri oleh 1.000 umat, terhitung dari jumlah kursi yang ada.

Umat pun terasa lebih nyaman merayakan bersama momen bersejarah kelahiran Yesus Kristus itu di Gereja.

"Dari pada di rumah melalui live streaming itu kayanya memang tidak begitu nyaman kalau dibandingkan dengan bertemu, berinteraksi dengan yang lain," ungkapnya.

Sementara itu, Salah satu umat, Gracia menyebut sebagai umat Katolik, Natal identik dengan kedamaian. Sehingga dimaknai dengan pengampunan.

Di mana selama 4 Minggu seluruh umat Katolik mempersiapkan diri untuk menerima suka cita dan kedamaian Natal. Paling utama dengan mengampuni orang lain.

"Apapun yang sudah terjadi harus diampuni, itu sih makna Natal buat kami," bilangnya.

Selain melaksanakan ibadah, kata dia seluruh umat Katolik juga kumpul-kumpul keluarga, salam-salaman bersukacita.

"Nanti ini pada pulang semuanya pada kumpul-kumpul sama keluarga," ucapnya.

Ia pun mengaku, tradisi tukar kado tidak harus dilakukan, hanya saja sebagian orang memaknai kegembiraan dengan hal tersebut. 

"Tapi kebanyakan itu sama, yaitu makan-makan," ujarnya. (B)