Logo

Kendari 29 Maret 2024 (Dibaca: 4.713 Kali)

Rektor UHO Angkat Bicara Terkait TPPO Berkedok Magang ke Jerman

post

Rektor Universitas Halu Oleo, Prof Dr. Muhammad Zamrun Firihu. Foto: La Niati,Keratonnews.Co.Id

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Dr. Muhammad Zamrun Firihu angkat bicara terkait 30 mahasiswa yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berkedok magang ke Jerman.

Zamrun mengaku mengetahui ada mahasiswa UHO menjadi korban TPPO di Jerman setelah masalah tersebut ditangani oleh Bareskrim. Pihaknya, kemudian menghubungi mahasiswa tersebut untuk kembali ke Sultra. 

Kata Zamrun, saat ini mahasiswa UHO yang menjadi korban TPPO berkedok magang ke Jerman tersebut telah kembali ke Sultra. 

"Mereka sudah pulang, dan sudah ada di kampus. Kami memutuskan bahwa tidak ada lagi kontak dengan perusaahan tersebut," jelasnya. 

Zamrun merasa dirugikan oleh perusahaan Brisk United Gmbh dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) yang melakukan kerjasama dengan UHO. Ke depannya, UHO akan lebih berhati-hati lagi untuk melakukan kerja sama.  

Zamrun menceritakan awal mula kerja sama dengan perusahan asal Jerman tersebut. Brisk United Gmbh dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) mengirim surat ke UHO menawarkan magang mahasiswa ke Jerman yang disetarakan dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

"Setelah itu kami lanjutkan dengan MoU antara UHO dengan perusahaan perusahaan penyedia itu (PT.SHB). Di dalam MoU itu adalah pengiriman mahasiswa magang dari mahasiswa UHO, bukan yang ditenggarai sekarang ini," jelasnya. 

Kerja sama tersebut kata Zamrun yakni antara perusahaan Brisk United Gmbh dengan UHO dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) dengan fakultas. Selanjutnya, pihak perusahaan melakukan sosialisasi di Fakultas Tekhnik, Fakultas Fisip, Fakultas Ekonomi dan FIB. 

"Dan didalamnya semua kerja sama itu bunyinya magang. Tidak ada bahwa mereka akan dipekerjakan. Artinya, mahasiswa itu untuk menambah pengalaman di luar negeri," jelasnya. 

Setelah sosialisasi lanjutnya, pihak perusahaan langsung menghubungi mahasiswa yang akan melakukan magang di Jerman. 

"Dalam perjanjian kami adalah mahasiswa magang. Kami hanya memfasilitasi bagaimana perusahaan merekrut mahasiswa," pungkasnya. (C) 

Reporter : La Niati
Editor : Dul
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner

Tinggalkan Komentar