Logo

Kendari 31 Oktober 2024 (Dibaca: 2.060 Kali)

AJP-ASLI Singgung Giona-Subhan Tidak Cermati Pertanyaannya saat Debat Calon Wali Kota Kendari

post

Pasangan Giona-Subhan (kiri) dan AJP-ASLI saat debat calon Wali Kota Kendari. Foto: Ismail, KN

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Aksan Jaya Putra - Andi Sulolipu (AJP-ASLI), menyindir pasangan Sitya Giona Nur Alam dan Subhan saat debat kandidat Wali Kota Kendari yang digelar di Hotel Claro Kendari, Rabu (30/10/2024) malam. 

Dalam debat tersebut, AJP-ASLI menilai Giona-Subhan tidak mencermati pertanyaan yang diajukannya. 

Dalam sesi tanya-jawab, jawaban yang diberikan oleh Giona-Subhan dianggap kurang tepat dan tidak menyentuh inti dari persoalan yang diajukan, terkait bagaimna cara program sponge city yang dimiliki pasangan nomor urut 3 untuk mengurangi resiko banjir di Kota Kendari. 

Mengingat di dalam program Kendari berkelas terdapat program Kendari sponge city yang durasi pengerjaannya 1 sampai 4 tahun dengan pemanfaatan pengurangan resiko banjir 30-50 persen. 

Menurutnya, hal ini bertentangan dengan tagline paslon nomor urut 3 yaitu solusi cepat dan tuntas dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan durasi pengerjaan proyek ini, hingga 4 tahun lamanya atau hampir 1 periode pemerintahan, bagaimana cara program sponge city ini jadi solusi cepat di masayarakat. 

Dari pertanyaan tersebut, Subhan menjawab konsep program Sponge City tersebut yakni dengan membuat 50 kolam retensi seperti yang berada di Boulevard agar dapat mengendalikan air. Mengingat Kota Kendari saat hujan turun selama 2 jam saja sudah mengalami banjir. 

"Insyallah Giona-Subhan akan membangun 50 kolam retensi yang seperti itu yang mungkin volumenya tidak sama, tapi itu adalah salah satu bentuk penanganan banjir yang akan kita lakukan," katanya. 

Namun jawaban tersebut, AJP-ASLI menilai Giona Subhan kurang cermat dalam menjawab, karena menurutnya APBD Kota Kendari sangat terbatas untuk membangun 50 kolam retensi tersebut. 

"Sepertinya paslon nomor 3 tidak mencermati. APBD kita sangat terbatas, bagaiamana kita mau membangun 50 kolam retensi yang nilainya sangat fantastis," tuturnya. 

Sehingga ia menyampaikan jika nantinya AJP-ASLI yang terpilih, mereka bakal membangun konektivitas drineace yang sudah ada dan menurutnya program ini sangat efisien dan cepat untuk dituntaskan dalam 100 kerja dengan 1 tahun masa pengerjaan. 

Merespon hal tersebut, Subhan kembali memberikan jawaban secara jelas bahwa pembuatan kolam retensi dengan APBD yang sangat terbatas, yakni membangun sinkronisasi antara pemerintahan Kota Kendari, provinsi dan pusat. Sehingga nantinya tidak hanya mengandalkan APBD yang dimiliki. 

"Jangan kita selalu menganggap bahwa kita keterbatasan anggaran, tapi disini lah kita membuat perencanaan berapa kebutuhan yang dibutuhkan pemerintah kota untuk menyelesaikan persoalan-persoalan banjir di Kota Kendari," tegasnya. (B) 


Reporter : LM Ismail
Editor : Dul
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner
Sidebar Banner

Tinggalkan Komentar