Potensi Wisata Mangrove di Kelurahan Lakologou Butuh Perhatian Serius

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 04 Okt 2024
  • 2234 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Salah satu potensi terbaru yang sedang dikembangkan di Kota Baubau adalah wisata mangrove di Kelurahan Lakologou. Ekosistem mangrove yang terhampar luas di kawasan ini bukan hanya menawarkan keindahan alam yang asri, tetapi juga memberikan peluang besar untuk pengembangan ekowisata yang berkelanjutan.

Hutan mangrove di Kelurahan Lakologou memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari lokasi lainnya. Dengan beragam jenis vegetasi bakau dan keanekaragaman hayati yang tinggi, wilayah ini menjadi habitat penting bagi berbagai jenis satwa laut dan burung migran. Kondisi ini menjadikan kawasan tersebut ideal sebagai destinasi wisata berbasis alam yang mengedukasi pengunjung tentang pentingnya konservasi lingkungan.

Kadir, salah seorang Penggiat Media mengatakan, prospek hutan Mangrove sangat menjanjikan sebagai destinasi wisata. Hal ini didukung panorama hijau dari pepohonan mangrove yang tumbuh rapat di sepanjang pesisir.

“Suasana ini yang menciptakan pemandangan menenangkan dan indah, cocok untuk para wisatawan yang ingin menikmati ketenangan alam sekaligus belajar tentang ekosistem pesisir,” kata Kadir Jumat (4/10/2024).

Pengembangan wisata mangrove di Kelurahan Lakologou diharapkan tidak hanya mengangkat potensi pariwisata Kota Baubau, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat. 

Erna, salah seorang warga lokal mengatakan, pihaknya siap menemani wisatawan jika hendak berkunjung. Mereka pun menyiapkan fasilitas transportasi untuk menjelejahi sungai untuk menelusuri hutan mangrove.

“Kita sudah siapkan kendaraan laut berupa perahu mesin untuk mengantar pengunjung ke lokasi mangrove. Selama ini sudah banyak yang juga berkunjung,” kata Erna.

Almunawir, seorang wisatawan lokal mengaku kagum dengan pemandangan kawasan Mangrove Lakologou. Hanya saja, ia berharap agar ada intervensi pemerintah untuk mendukung lokasi ini sebagai destinasi wisata.

“Gabus memang tapi harus didukung pengembangan fasilitas pendukung dan kenyamanan pengunjung. Jadi ini peran pemerintah melalui dinas terkait. Tentunya butuh waktu secara bertahap. Ditambah lagi dengan promosi yang harus digencarkan jika fasilitas pendukung sudah memadai,” tutur Almunawir. (A)