Belum ada komantar dalam berita ini
Breaking News
- Hadiri Peringatan Nuzulul Qur'an, Wakil Bupati Bombana : Momen Merenungkan Makna dan Nilai Dalam Al-Qur'an
- DPRD Sultra Siap Kawal Perbaikan Jalan Alangga-Motaha Konsel
- Wakil Gubernur Sultra Serahkan Dana Hibah saat Peringatan Nuzulul Qur’an
- Wasekjen Bidang ESDM PB HMI Minta Kejaksaan Agung Periksa Dirut PT. Putra Dermawan Pratama
- Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan Kadistanak Sultra Hadiri Rakor LTT Padi Sawah dan Lahan Kering
Anggota DPRD Sultra Kecam Aksi Penikaman Jurnalis di Baubau

Fajar Ishak Daeng Jaya, SE, MH
BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Kecaman demi kecaman terus mengalir atas insiden penikaman yang menimpa Irfan, salah seorang jurnalis di Kota Baubau.
Mantan ketua PWI Baubau yang juga anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Fajar Ishak, DJ, S.E,M.H angkat bicara. Ia sangat mengutuk aksi kekerasan Terhadap Jurnalis.
"Sungguh sangat mengejutkan saya menerima kabar penikaman adinda Irfan. Sebagai mantan ketua PWI Baubau, saya sangat menyayangkan dan mengecam adanya kejadian tindak pidana penganiayaan terhadap jurnalis irfan. Saya merasa kemerdekaan pers di Sultra khususnya di Baubau sdh mulai terancam," ujar Kandidat Doktor Ilmu Hukum UMI Makassar ini.
Anggota Komisi IV DPRD Sultra ini menegaskan, Peristiwa ini harus mendapat atensi khusus dari Kapolda Sultra dan Kapolri agar kedepan tidak ada lagi wartawan yang dianiaya oleh siapapun dengan alasan apapun.
Baca juga: Wartawan Media Online di Baubau Ditikam OTK |
"Pelaku harus segera di tangkap dan motifnya harus segera terungkap. Jika ternyata dalam pengungkapan kasus ini ditemukan mengarah pada tindakan intimidasi wartawan akibat tugas jurnalistik, maka pihak POLRI dalam hal ini Polres Baubau harus segera menangkap juga aktor intelektualnya," tambahnya.
Jika benar kata Fajar Ishak, korban pernah menerima pesan via WA dari seseorang yang notabene ASN sebelum kejadian penikaman itu, bisa dijadikan pintu masuk penyidik untuk memastikan apa ada hubungannya dengan kasus ini dan apa maksud pengirim pesan tersebut ke korban.
"Apakah bermaksud membantu korban agar selalu waspada karena ada yang mau jahati korban ataukah justeru pengirim pesan itu menjadi aktor intelektualnya. Pengirim pesan itu perlu di mintai keterangan segera," tegas Politisi Partai Hanura Sultra ini. ( C)
Reporter : Bardin
Editor : Dul
Editor : Dul