Konsen Membuat Database, Kadishub Sultra Minta Bawahannya Pahami Tupoksi saat Rapat Internal

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 21 Feb 2024
  • 2375 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan rapat internal. Rapat intensif ini digelar setiap dua pekan yang diikuti oleh Sekretaris Dinas (Sekdis), bidang dan seksi, bertempat di ruang rapat Dishub Sultra, Rabu (21/2/2024).

Kepala Dishub Sultra, Muhammad Rajulan mengatakan rapat internal ini dilakukan untuk mereview program-program yang ada, baik yang telah dilaksanakan maupun belum terlaksana atau pun program yang sedang berjalan.

Dalam kesempatan ini juga pihaknya mencoba melihat sinkronisasi program-program yang ada, sebab 

diakui Rajulan rapat intensif tersebut baru dilaksanakan sejak kepemimpinannya yaitu setahun terakhir.


"Ini rapat intensif dengan seluruh bidang, seksi sehingga semua kegiatan-kegiatan yang ada ini betul-betul program-program yang diusulkan oleh bidang, tidak lagi bahwa ini keinginan pimpinan, tapi ini memang sudah dari bawah berdasarkan hasil survei kami di lapangan," ungkap Rajulan usai mengikuti rapat tersebut.

Rajulan menyampaikan dalam rapat tersebut ia juga menekankan agar setiap bidang, seksi maupun staf lainnya harus memahami tupoksi masing-masing.

Khusus bidang, diminta untuk membuat baliho besar kemudian dipajang diruang kerja.


"Jadi begitu datang pelototi itu baliho yang tertulis tupoksi masing-masing, begitu pun sebelum pulang dia (bidang) liat lagi. Jadi nantinya itu tersimpan di memorinya, sehingga semua kegiatan-kegiatan itu mengarah pada tupoksinya dan ketika saat penilaian kinerja kita tidak pusing lagi karena itu sudah terukur," bebernya.

Selain itu, dikatakannya saat ini pihaknya juga tengah konsen membuat "database" sehingga setiap pekan masing-masing bidang mereview data-datanya,  dengan harapan data presisi untuk perhubungan bisa didapatkan sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sultra.


Misalnya, terkait dengan angkutan, baik itu jumlah armada yang menggunakan terminal atau pelabuhan dan jumlah penumpang yang naik/turun.

"Karena kadang kita dimintai data lima tahun terakhir, tapi kita tidak punya data. Sekarang kami coba himpun data-data itu semua, dan untuk penumpang yang naik/turun baik di pelabuhan maupun terminal saya sudah instruksikan untuk diupdate tiap hari sehingga data itu betul-betul presisi kita data yang sebenarnya," jelasnya.

"Dengan data-data seperti itu kita bisa menentukan kebutuhan program kita seperti apa. Misalnya dengan peningkatan penumpang yang signifikan kita butuh ruang yang cukup untuk ruang tunggu, ruang pengelola, dan fasilitas pendukung baik itu toilet, musholla dan lainnya," sambungnya.

Apalagi menurut Rajulan dengan adanya data-data tersebut, masyarakat sekitar maupun UMKM bisa dilibatkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan penumpang.

"Ini kan semua terkait dengan upaya-upaya bagaimana agar masyarakat terlibat, juga terkait dengan peningkatan ekonomi. Jadi sekarang fokusnya kita membuat database," pungkasnya. (Adv)