Ketua Tim Pembina Posyandu Sultra, Tinjau Langsung Pembinaan Posyandu di Koltim

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 25 Mei 2025
  • 2386 Kali Dibaca

KOKTIM, KERATONNEW.CO.ID – Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Tenggara, Ibu Arinta Andi Sumanggerukka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kolaka Timur dalam rangka pelaksanaan pembinaan Posyandu dan implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) di desa dan kelurahan. Kegiatan ini berlangsung di Desa Tasahea, Kecamatan Tirawuta, serta Kelurahan Tababu, (Sabtu, 24/05/2025) 

Dalam kunjungan tersebut, Ibu Arinta tidak hanya memberikan arahan teknis dan motivasi kepada para kader posyandu, namun juga menyerahkan bantuan langsung berupa pemadam kebakaran, sembako dan kesehatan. Bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan semangat para kader serta menunjang layanan kepada masyarakat secara lebih optimal.

Hal ini sejalan dengan amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, yang menetapkan Posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan desa yang tidak hanya fokus pada aspek kesehatan, tetapi juga berperan aktif dalam pengembangan SDM secara komprehensif.

 “Kolaborasi dan koordinasi lintas sektor sangat penting. Kita butuh keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan—baik pemerintah desa, OPD kabupaten, maupun provinsi—agar Posyandu menjadi ujung tombak pelayanan dasar di masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Arinta Andi Sumangerukka juga menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya persiapan menghadapi Lomba Posyandu Tingkat Nasional yang dijadwalkan akan digelar pada bulan Agustus mendatang

Bupati Kolaka Timur, H. Abdul Azis, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ibu Arinta atas kepedulian dan perhatian nyata kepada masyarakat Koltim. "Kehadiran Ibu Arinta sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi bukan hanya membawa semangat, tetapi juga bantuan yang langsung dirasakan masyarakat," ungkap Bupati.

Ibu Arinta menyampaikan bahwa Posyandu kini tidak lagi hanya berfokus pada layanan kesehatan, namun telah bertransformasi menjadi pusat layanan terpadu masyarakat yang menangani enam bidang SPM, yaitu: kesehatan, pendidikan, sosial, pekerjaan umum, perumahan rakyat, dan ketertiban masyarakat. Ia mengajak seluruh unsur pemerintah daerah untuk mendukung penguatan Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan publik.

“Kita dorong kader Posyandu agar tidak hanya menangani kesehatan balita dan lansia, tetapi juga mampu menjadi penghubung masyarakat dengan pemerintah dalam menyampaikan berbagai keluhan, dari sanitasi, rumah tidak layak huni, akses pendidikan, hingga permasalahan sosial lainnya,” tegas Ibu Arinta.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Arinta juga memuji semangat para lansia dan kader Posyandu di Desa Tasahea. Ia menilai mereka telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan Posyandu terpadu. “Luar biasa ibu-ibu lansia dan para kader kita. Semangatnya luar biasa. Di usia yang tidak muda lagi, tapi tetap aktif melayani dan mendukung pembangunan di desa,” tuturnya.

Posyandu Desa Tasahea sendiri menjadi salah satu Posyandu percontohan dengan capaian keaktifan partisipasi mencapai 95 persen, serta telah mengintegrasikan layanan melalui empat UKPM (Upaya Kesehatan Perdesaan Mandiri), yakni Posyandu Balita dan Ibu Hamil, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, dan Posyandu Remaja.

Kegiatan pembinaan ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis oleh Ibu Arinta kepada perwakilan kader, lansia, dan masyarakat. Ia berharap bantuan tersebut dapat memperkuat semangat gotong royong serta meningkatkan kualitas layanan Posyandu.

Dengan semangat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, hingga desa, diharapkan Posyandu dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan dasar yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. (ADV)