DPRD Kota Kendari Desak Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Sanksi Tegas Pengembang Perumahan Madinah

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 07 Apr 2025
  • 2505 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari mendesak Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Kendari menjatuhkan sanksi tegas terhadap pihak pengembang BTN Madinah V di Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu. Desakan ini menyusul insiden berulangnya tanggul jebol yang membahayakan keselamatan warga Perumahan King Adam yang berada tepat di bawah kawasan Perumahan Madinah.

Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik menegaskan bahwa pengembang tak bisa terus-menerus lepas tangan atas masalah serius tersebut.

“Hal-hal seperti ini adalah tanggung jawab penuh pengembang. Kalau dibiarkan tanpa solusi konkret, ini bisa merenggut nyawa warga. Harus ada sanksi tegas jika tidak segera diperbaiki,” jelas politisi muda Partai Golkar itu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (7/4/2025).

Rajab juga meminta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan untuk segera turun ke lapangan melakukan peninjauan langsung, bukan hanya menunggu laporan.

“Dinas Perumahan harus segera turun ke lokasi. Jangan menunggu ada korban jiwa baru bertindak. Ini sudah masuk kategori darurat keselamatan warga,” tegas anggota Komisi III DPRD itu.

Ia juga mendorong keterlibatan camat dan lurah setempat untuk ikut mengawasi serta memberi laporan resmi kepada pemerintah kota.

“Camat dan lurah tidak boleh tinggal diam. Mereka bagian dari sistem pengawasan wilayah. Harus aktif melihat langsung kondisi di lapangan,” tambahnya.

Selain itu, Rajab menekankan bahwa PT Swarna Dwipa (SDP) selaku pengembang BTN Madinah harus segera melakukan perbaikan menyeluruh, bukan tambal sulam seperti selama ini.

“Perusahaan harus turun tangan langsung. Jangan terus-menerus menambal sementara, padahal dampaknya sudah ke rumah-rumah warga di bawah. Ini bukan soal estetika, ini soal keselamatan,” tandasnya.

Sebelumnya, warga Perumahan King Adam, Jamil, mengungkapkan keresahan mereka atas kondisi tanggul Perumahan Madinah yang terus jebol setiap musim hujan.

“Ini tanggul mereka jebol terus. Sudah beberapa kali diperbaiki, tapi tetap rusak lagi. Kami di bawah ini yang kena dampaknya,” kata Jamil.

Menurutnya, tanggul yang dibangun tidak memiliki konstruksi kuat dan tidak dirancang untuk menahan tekanan air saat hujan lebat.

“Kemarin itu hampir kena rumah warga. Kalau malam hujan deras, kami semua tidur dalam waswas. Takut longsor atau lumpur masuk rumah lagi,” ungkapnya.

Jamil juga mempertanyakan kualitas tanah dan proses pematangan lahan di kawasan Perumahan Madinah yang ia nilai belum stabil.

“Kayaknya tanah di atas itu belum padat. Hujan datang, air masuk ke rongga tanah, lalu tanggul jebol lagi. Ini bukan insiden sekali, ini berulang dan berbahaya,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa akibat jebolnya tanggul, lumpur-lumpur dari atas mengalir ke rumah-rumah warga King Adam, menyebabkan kerusakan dan trauma psikologis bagi warga.

“Setiap hujan dan tanggul jebol, rumah kami dimasuki lumpur. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami minta ada tindakan nyata, bukan sekadar janji dari pengembang,” tegasnya. (B)

Berita Terkait