Distanak Gelar Rakor Dorong Percepatan Capaian Target Luas Tambah Tanam di Sultra

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 27 Feb 2025
  • 2514 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID – Target swasembada pangan sebagaimana yang diharapkan agar dapat terwujud dalam waktu secepat-cepatnya terus diupayakan, mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah. 

Untuk itu, sebagai komitmen dalam rangka percepatan pencapaian realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) tahun 2025 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra),  Dinas Pertanian dan Peternakan (Diistanak) Sultra,  melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) LTT yang dilakukan secara daring dan luring yang dipimpin secara langsung oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Yudi Sastro, S.P., M.P. 

Rakor dilaksanakan di Aula Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra pada Kamis (27/2/2025) dihadiri Kepala BSIP Sultra Dr. Abdul Wahab, S.P., M.P, Perwakilan Korem 143/Haluoleo dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Tenggara.

Dalam arahannya, Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro menegaskan kepada seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk lebih giat dalam mendorong percepatan tanam agar target luas tanam yang diberikan di bulan Februari bisa segera tercapai.

"Segera lakukan upaya percepatan perluasan areal tanam dan optimalkan seluruh alsintan yang ada saat ini serta lakukan identifikasi dan verifikasi kebutuhan Sarana Produksi Pertanian (saprodi) untuk percepatan LTT di bulan maret agar target yang diberikan dapat terealisasi dengan baik". tegasnya. 

Yudi Sastro, juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan pada tahun 2025.

“Kami ingin memastikan realisasi tanam di Sulawesi Tenggara tetap berjalan baik. Bulan sebelumnya hasilnya sangat baik, dan bulan ini hampir mencapai target. Oleh karena itu, kami harus memastikan pencapaian ini tetap terjaga,” ujar Yudi.

Menurutnya, kunci utama swasembada pangan adalah realisasi tanam yang konsisten. Saat ini, carryover beras nasional setara dengan 80 ribu ton.

Meski terjadi sedikit defisit pada Januari dan Februari, pemerintah optimistis produksi di Maret dan April akan mampu menyeimbangkan konsumsi nasional.

Untuk mendukung pencapaian target, pemerintah terus menyalurkan bantuan, termasuk benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta peningkatan irigasi.

“Kebijakan tahun ini masih sama, kami tetap memperhatikan efisiensi. Kami juga meminta daerah segera mengajukan CPJL (Calon Petani Calon Lahan), yang nanti akan dikoordinasikan dengan direktorat terkait untuk memastikan realisasinya,” pungkas Yudi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Sulawesi Tenggara, Dr. LM Rusdin menyambut baik kunjungan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro. Ia melaporkan bahwa target tanam padi di Sulawesi Tenggara secara nasional ditetapkan sebesar 213 ribu hektare.

“Alhamdulillah, pada Januari kita sudah mencapai target. Hingga Februari, realisasi tanam sudah mencapai 73 persen, dan masih ada waktu dua hari untuk mendekati target. Kami optimis capaian ini tidak akan jauh dari target yang telah ditetapkan,” ujar Rusdin.

Sementara itu, target LTT tanaman padi bulan Februari seluas 30.047 Ha dengan realisasi tanam seluas 27.837 sekitar kurang lebih 92 ?. Harapannya kata Rusdin, di bulan Maret dapat memenuhi target yang telah ditentukan.

Ia mengimbau kepada para petani dan dinas pertanian kabupaten/kota agar segera melaporkan lokasi-lokasi yang telah tertanam.

“Kami harap petani segera melapor jika ada kendala di lapangan, sehingga bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah maupun kementerian,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan, pemerintah optimistis produksi padi di Sulawesi Tenggara akan tetap terjaga, mendukung pencapaian swasembada pangan nasional pada tahun 2025. (ADV)