- Advertorial
- 1 minggu yang lalu
Guru SMPN 2 Sampara Bully Muridnya Perkara Bertemankan Siswa yang Tidak Disuka Dalam Kelas
- Reporter: LM Ismail
- Editor: Dul
- 23 Sep 2025
- 8689 Kali Dibaca

SMPN 2 Sampara. Foto: Ist
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sampara berinisial NM diduga menjadi korban perundungan atau bullying, baik dari guru maupun teman-teman sekelasnya.
Kasus ini terungkap setelah NM mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang guru berinisial II di dalam grub kelas yang kerap melontarkan kata-kata bernada merendahkan di hadapan siswa lain, pada Sabtu (20/9/2025) malam.
Menurut sepupu korban, Ica, peristiwa ini berawal ketika NM menegur sekaligus bertemankan dengan seorang siswa yang tidak disukai oleh teman-teman lain di kelasnya.
"Ini anak murid cewek dia dimusuhi karena permasalahan anak-anak pada umumnya. Awalnya satu orang yang tidak suka, terus itu yang tidak suka dia pergi cerita sama teman-temannya yang lain dan sama gurunya. Sehingga ini murid tidak disukai satu kelas. Tapi korban (NM) ini dia tetap tegur dan bertemankan ini murid yang tidak disuka," ungkapnya.
Akibatnya korban dikucilkan oleh teman-teman kelasnya. Anehnya Guru ini bukan mendamaikan siswanya justru diduga ikut membully korban dan mengompori siswa lain yang tidak menyukai korban.
Lebih parahnya, guru ini juga mengeluarkan kata-kata pengancaman di dalam grub whatsapp kelas yang ditujukan kepada korban dan murid yang tidak disuka di dalam kelas tersebut.
"Kita lihat saja apakah bisa nyaman hidupnya kalau mereka hanya bertiga," ujar sepupu korban saat membacakan isi chat guru II di dalam grub whatsapp kelas.
Kejadian ini kemudian diketahui orang tua korban, sehingga pada hari Senin, 22 September 2025 ia mendatangi sekolah dan bertemu guru tersebut dan kepala sekolah.
Namun menurutnya, pertemuan tersebut tidak mendapat respon yang jelas. Saat ditanya mengenai alasan melakukan perundungan terhadap korban, guru II ini memberikan jawaban yang berbelit-belit.
Bahkan saat mengetahui korban datang ke sekolah bersama orang tuanya langsung mengeluarkan pertanyaan mengejutkan.
"Reaksinya itu guru pas liat sepupuku datang sama mamanya langsung dia tanya kenapa datang sama mamamu, mau pindahkah ?," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (kepsek) SMPN 2 Sampara hanya menyuruh agar siswa yang terlibat meminta maaf kepada korban.
"Ini gurunya lain ditanya lain dijawab, terus dia tidak minta maaf sama ini sepupuku, kepseknya dia minta damai dan hapus isinya itu grup dan paksa satu siswa yang diduga sebagai pemicu itu untuk minta maaf kepada korban," tuturnya.
Sementara itu, guru II saat dikonfirmasi sampai dinaikkannya berita ini belum merespon pesan whatsapp media ini. (C)