Distanak Sultra Telah Realisasikan Bangunan Pengolahan Pupuk Organik di Konsel, Produksi Diatas 10 Ton Per Bulan

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 16 Des 2024
  • 2710 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah realisasikan bangunan pengolahan pupuk organik di Desa Lalosingi Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Bangunan pengolahan pupuk organik tersebut dibuat  menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp50 juta. Kemudian untuk penambahan fasilitas alat dan mesin menelan anggaran sekitar Rp40 juta.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Sultra, La Ode Muhammad Jabal mengatakan  pembangunan tempat pengolahan pupuk tersebut menggunakan anggaran stimulan dari pusat dengan harapan dapat meningkatkan produksi pupuk organik yang dikelola oleh Kelompok Tani Ternak Sari Mekar, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas.


"Sebelumnya memang mereka (kelompok tani ternak) mereka sudah produksi, tapi mereka terbatas di bak fermentasi, karena sebelum proses itu, ada penampungan dan pengeringan lagi. Jadi bangunan itu yang ditambahkan," ujarnya, Senin (16/12/2024).

Menurutnya dengan adanya penambahan bangunan pengolahan pupuk ini, produkdi pupuk organik juga semakin meningkat. Dimana sebelumnya hanya bisa memproduksi dibawah 10 ton perbulan, kini diatas 10 ton.

Bahkan diprediksi kedepannya jumlah produksi pupuk organik tersebut akan terus meningkat sesuai dengan permintaan konsumen.


Pembuatan pupuk organik ini berbahan dasar kotoran sapi, hijauan yang menggunakan limbah eceng gondok, dan sekam padi yang diracik atau dicampur kemudian difermentasi dengan mikro organisme lokal atau Mol yang dibuat sendiri oleh Kelompok Tani Ternak Sari Mekar.

"Eceng gondok di Desa Lalosingi itu melimpah dan dianggap sebagai tanaman pengganggu makannya mereka memanfaatkan itu. Dan penggunaan Mol itu untuk mempercepat proses fermentasi," pungkasnya. (Adv)