Distanak Sultra Sebut Beberapa Daerah Tuntas Realisasikan Program LTT dan PAT

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 17 Des 2024
  • 2338 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan program Luas Tambah Tanam (LTT) dan Periuasan Area Tanam (PAT) mendorong peningkatan produktivitas lahan pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan tidur atau lahan yang selama ini tidak digarap secara optimal.

Kepala Distanak Suttra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan, program LTT dan PAT yang dilakukan di berbagai kabupaten/kota di Sultra telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Misalnya, di Kabupaten Kolaka Timur telah berhasil menanam seluas 2.639 hektare, sementara di Konawe mencapai 450 hektare. 


Begitu pula di Kabupaten Kolaka, realisasi tanam mencapai 18 hektar, di Konawe Selatan (Konsel) 90 hektar, di Bombana 285 hektar, dan di Kabupaten Buton mencapai 50 hektar. 

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa beberapa daerah di Sultra telah mampu merealisasikan program ini dengan baik. Peningkatan luas tanam ini diharapkan dapat menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produksi padi di Sultra, mengingat banyaknya lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan dengan baik kini dapat kita olah kembali," ungkapnya.

la menjelaskan bahwa program LTT dan PAT ini tidak hanya fokus pada lahan sawah atau lahan padi yang sudah ada, namun lebih menekankan pada pemanfaatan lahan tidur yang selama ini tidak pemah digarap.

Salah satu contoh konkret dari program ini adalah pemanfaatan lahan di Konsel, tepatnya di Sindang Kasih dan Jati Bali, di mana terdapat 200 hektar lahan yang sebelumnya tidak pernah diolah. Melalui program PAT, lahan tersebut kini telah berhasil dikembangkan kembali menjadi lahan produktif.


“Jadi, ini bukan sawah atau lahan padi yang sudah ada, tapi lahan tidur yang kita buka atau garap kembali. Seperti di Konsel, tepatnya di Sindang Kasih, di Jati Bali, ada lahan 200 hektare yang tidak pernah di olah. Alhamdulillah, dengan program PAT, kita sudah bisa mengembangkan lagi 200 hektare lahan baru,” jelas Rusdin.

Program PAT juga telah berhasil membuka kembali lahan di Wolasi, yang selama kurang lebih lima hingga enam tahun terakhir tidak pernah diolah.

“Melalui percepatan tanam ini, diharapkan lahan-lahan yang selama ini tidak produktif dapat diubah menjadi lahan yang memberikan hasil optimal, sehingga dapat meningkatkan produksi padi di Sultra secara signifikan,” harapnya.

Dengan realisasi yang telah dicapai hingga saat ini, Rusdin menyatakan keyakinannya bahwa produksi padi di Sultra akan mengalami peningkatan yang signifikan. Program LTT dan PAT yang dijalankan secara intensif di berbagai daerah diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil pertanian di wilayah tersebut

“Kami yakin dan optimis, dengan program ini produksi kita bisa naik,” pungkas Rusdin Jaya. (ADV)