Distanak Sultra Bina Kelompok Tani Ternak di Konsel Sulap Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 16 Des 2024
  • 2273 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) beberkan bahan dasar pengolahan pupuk organik.

Pupuk organik ini diolah oleh Kelompok Tani Ternak Sari Mekar binaan Distanak Sultra. Pengolahan pupuk ini berlokasi di Desa Lalosingi Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan.

Kepala Bidang Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Sultra, La Ode Muhammad Jabal menyampaikan bahan dasar pembuatan pupuk organik terdiri dari kotoran berbahan dasar kotoran sapi, hijauan yang menggunakan limbah eceng gondok, dan sekam padi.


Bahan-bahan tersebut diracik atau dicampur, lalu difermentasi dengan mikro organisme lokal atau Mol yang dibuat sendiri oleh Kelompok Tani Ternak Sari Mekar.

"Eceng gondok di Desa Lalosingi itu melimpah dan dianggap sebagai tanaman pengganggu makannya mereka memanfaatkan itu. Dan penggunaan Mol itu untuk mempercepat proses fermentasi," ujarnya, Senin (16/12/2024).

Ia menyampaikan produksi pupuk organik tersebut kini mencapai 10 ton bahkan lebih dalam kurun waktu satu bulan. Bertambahnya produksi ini tidak lepas dari sarana dan prasarana yang memadai, baik itu penambahan bangunan pengolahan pupuk, dan juga alat serta mesin

Meski demikian, kata Jabal pupuk organik tersebut masih dijual dengan harga yang relatif murah, karena belum mempunyai izin edar dan merek.

Kemasan pupuk organik ini berukuran 40 kg, yang dibanderol dengan harga Rp1.000 per kilonya.

"Kenapa dia (pupuk organik) ini masih murah? karena kemarin itu dia belum punya izin edar, merek kan harus kita daftarkan ke Kemenkumham. Tapi kita sudah daftarkan hanya memang prosesnya agak lama, 8 bulan sampai 1 tahun baru keluar," terangnya.

Diharapkan kedepannya produksi pupuk organik tersebut terus meningkat, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas. (Adv)