Disketapang Sultra Edukasi Pangan Lokal Berbasis B2SA Sejak Dini pada Siswa SDN 1 Lakonea

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 02 Okt 2024
  • 2667 Kali Dibaca

BUTUR, KERATONNEWS.CO.ID - Dalam upaya mendukung program pemerintah terkait penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal di Kabupaten Buton Utara (Butur), Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan edukasi konsumsi pangan lokal berbasis Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). 

Edukasi konsumsi pangan lokal berbasis B2SA dipusatkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Lakonea, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Butur pada tanggal 2 Oktober 2024, yang diikuti sebanyak 200 orang siswa. Dalam kegiatan tersebut, peserta diberikan merchandise berupa goodybag dan makanan B2SA.


Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Rosmini, S.TP., MS mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya konsumsi pangan yang bergizi dan aman. Makanan yang disajikan pun tidak hanya bergizi tetapi juga berasal dari bahan pangan lokal, sejalan dengan upaya mendukung ketahanan pangan daerah.

"Program B2SA ini memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya makanan yang bergizi. Dengan begitu, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di masa mendatang," ungkapnya.

Rosmini menyatakan pentingnya peran makanan bergizi dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.


“Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang serta infeksi berulang. Hal ini ditandai dengan tinggi atau panjang badan anak yang berada di bawah standar usianya,” jelasnya.

Olehnya itu kata Rosmini, melalui program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya asupan makanan yang seimbang dan aman, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.        
"Saya yakin, jika pola konsumsi pangan B2SA melalui pemanfaatan pangan lokal ini dapat kita penuhi, maka ke depannya kita pasti akan memiliki generasi yang sehat, kreatif, produktif, cerdas dan berprestasi,” kata dia. (Adv)