2024 Pelajar di Sultra Tampilkan Tarian Kolosal Profil Pelajar Pancasila, Ini Kata Sekda

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 02 Mei 2024
  • 2191 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Sebanyak 2024 pelajar SMA/SMK se- Sulawesi Tenggara (Sultra) menampilkan Tarian Kolosal Profil Pelajar Pancasila pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di Lapangan Kantor Gubernur Sultra, Kamis (02/5/2024).

Tarian Kolosal Profil Pelajar Pancasila ini diiringi oleh siswa SMA 9 Kendari.


Tak mau ketinggalan, saat ribuan pelajar menampilkan tarian tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio,M.Hum.,Ph.D, ikut menari bersama dengan Kepala OPD/Biro, Forkopimda, dan jajaran Pemprov lainnya.

Asrun Lio mengatakan dirinya melihat semangat para pelajar saat menampilkan Tarian Kolosal Profil Pelajar Pancasila. Bahkan menurutnya dalam tarian tersebut terdapat doa. 


"Mengapa saya bilang begitu? karena begitu mereka masuk lapangan hujan langsung berhenti. Artinya semangat mereka itu bisa mengalahkan hujan," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra ini juga bersyukur sebab dunia pendidikan di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun semakin baik. 

"Kita memperbaiki semua yang menjadi kekurangan-kekurangan dan Insyaallah 2024 ini laporan yang kami terima dari Kepala Dikbud Sultra untuk membenahi sarana pembelajaran," ucapnya.


Sementara itu, Kepala Dikbud Sultra, Yusmin mengatakan dalam Tarian Kolosal Profil Pelajar Pancasila menggambarkan jiwa kesatuan, persatuan, inovasi, kreativitas, dan semangat gotong royong yang terus ditanamkan kepada para pelajar. Sebab kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan kepada seluruh guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran dimana pun dan kapan pun.

"Di sini juga tempat belajar, hari ini yang dilakukan oleh siswa siswi kita terhadap tarian kolosal profil pelajar pancasila memperingati Hardiknas itu masuk pembelajaran," jelasnya.

"Kita melihat bagaimana bergandengan tangan, menjaga Indonesia, menjadi inovatif, kreatif, dan kita mau menuju kesana. Asumsi liar bahwa para pelajar kita melakukan tawuran, kita buktikan hari ini terjadi persatuan dan kesatuan saling bergandengan tangan antara siswa yang juga menggenakan sarung dan syal atau selendang adat," sambungnya. (Adv)