- Advertorial
- 1 hari yang lalu
Upaya Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Hasilkan Pangan, Entaskan Kemiskinan
- Reporter: La Niati
- Editor: Dul
- 12 Jan 2023
- 2658 Kali Dibaca

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto. Foto: La Niati, Keratonnews.Co.Id
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Ketahanan pangan merupakan salah satu sektor prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dinahkodai oleh Gubernur Ali Mazi dan Lukman Abunawas.
Dengan tanah yang subur dan area pertanian yang luas, Pemprov Sultra memastikan pangan di Bumi Anoa aman dan terkendali. Hal itu selaras dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Ali Mazi Lukman Abunawas yakni Aman Pangan.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan Sultra terus berkomitmen melakukan berbagai upaya dan terobosan guna menjaga ketahanan pangan di wilayah Provinsi Sultra tetap terjaga.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto, mengatakan membangun sebuah ketahanan pangan rohnya ada di kemandirian pangan dan di kedaulatan pangan. Kemandirian pangan adalah bagaimana suatu daerah bisa mencukupi pangan sampai dengan individu masyarakatnya, dengan memberdayakan seluruh potensi sumber daya alam (SDA) yang ada, sehingga daerah itu bisa dikatakan mandiri tentang pangan.
"Jadi semua individunya tercukupi makannya, kemudian sumber daya alam yang ada di daerah itu semua digali maka daerah itu dikatakan mandiri pangan," ujarnya kepada Keratonnnews.Co.Id belum lama ini.
Sementara kedaulatan pangan merupakan hak setiap individu manusia untuk memperoleh pangan yang seimbang, pangan yang bergizi, dan pangan yang aman.
Untuk itu kata Ari Sismanto, daerah punya peran yang sangat strategis mulai dari bagaimana mengatur pangannya, melakukan pembinaan, melakukan pengendalian, melakukan pengawasan dari seluruh subsistem pangan, hingga ketersediaan dan keterjangkauan masyarakat.
"Keterjangkauan itu adalah masyarakat bisa mengakses, gampang mencari, terjangkau harga, kemudian bagaimana distribusinya, pasokannya, stabilitas harganya dan bagaimana tingkat konsumsi pangan dan gizinya, dan juga bagaimana keamanan pangannya," jelasnya.
Upaya Yang Dilakukan:
Ari Sismanto mengungkapkan, Dinas Ketahanan Pangan Sultra terus melakukan sosialisasi di masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat.
"Jadi kita terus mengedukasi bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami apa saja, dimanfaatkan pasti ada hasilnya. Minimal lahan pekarangan kalau dimanfaatkan yang tadinya membeli tidak membeli. Kalau panen yang berlimpah berarti menambah pendapatan karena dia menjual," jelasnya.
Untuk itu kata Ari Sismanto, Dinas Ketahanan Pangan Sultra terus mengedukasi bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan lestari, memanfaatkan lahan pekarangan dengan bagus. Seperti di Kota Kendari, sudah banyak yang mengembangkan hidroponik yaitu tanaman yang cukup pakai paralon.
"Di situlah peran ibu-ibu membantu mencukupi kebutuhan dan juga menambah pendapatan, sekarang bagaimana kita berpikir ke depan pangan ini dari hulu sampai hilir kita akan membuat suatu ekosistem yang berkelanjutan," terangnya.
Ari Sismanto menyebutkan ada beberapa komoditas yang masih didatangkan dari luar Sultra, seperti kedelai, bawang putih, ayam ras dan telur ayam ras. Begitu pula dengan minyak goreng, Sultra masih berharap dari Indofood, Bulog, dan distributor yang akan memasok pasokan.
Olehnya itu kata Ari Sismanto, ke depannya Dinas Ketahanan Pangan Sultra akan melakukan penanaman kedelai. Sementara untuk bawang putih, kendalanya karena kondisi lahan yang tidak cocok.
"Kemudian bawang merah sekarang mulai kita budidayakan melalui Dinas Perkebunan, kita akan melakukan penanaman bawang merah, hanya kendalanya kan sebenarnya cuma sulit mencari bibit tapi itu adalah urusan pemerintah dan Insya Allah akan terpenuhi bibit itu," katanya.
"Hampir seluruh wilayah kita bisa ditanami, bawang merah sekarang mulai dikembangkan di Buton Selatan, Wakatobi, Konawe Selatan, Konawe, Konawe Kepulauan juga sudah mulai mengembangkan, hampir seluruh Provinsi Sulawesi Tenggara," sebutnya.
Untuk cabe kata Ari Sismanto, hampir di seluruh Sultra ini menanam cabe dan sekarang berlimpah. Daging sapi, populasi sapi sudah sangat besar, tinggal menjaga bagaiman sapi bisa tumbuh dan berkembang.
Kemudian ayam ras dan telur ayam ras sebagian masih dari luar Sultra, tapi tentunya ke depan Dinas Peternakan juga akan meningkatkan peternakan secara maksimal di provinsi Sulawesi Tenggara. Hanya saja, kendala saat ini adalah industri pakan yang belum ada. Ke depan kalau sudah mulai masuk industri pakan, itu semua akan merangsang para peternak untuk beternak sendiri di Sulawesi Tenggara.
"Saat ini ketersediaan pangan kita terjaga dan aman dari seluruh pangan kita dalam kondisi yang aman," pungkasnya. (Adv)