Sebanyak 36 Peserta Ikuti Seleksi CAT Petugas Haji Tahap II

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 01 Feb 2023
  • 2352 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Sebanyak 36 peserta mengikuti seleksi CAT (Computer Assisted Test) tahap II petugas haji PPIH kloter dan PPIH Arab Saudi lingkup Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (31/1/2023).

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin mengatakan, kompetensi dan integritas yang baik sangat diperlukan dalam perekrutan petugas haji. Kemenag melaksanakan seleksi calon PPIH secara terbuka dan kompetitif, dimana tahap pertama sudah dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota dan tahap kedua yang akan dilaksanakan baik melalui penilaian tes kompetensi CAT dan wawancara.
 
Kepada peserta, Kakanwil menyampaikan pertama, seluruh peserta tes mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi petugas haji melalui persaingan yang sehat dan dipertanggungjawabkan.
 
Kedua, seluruh pihak yang terlibat dalam rekruitmen petugas haji untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, fair dan berlaku profesional.
 
"Ketiga, peserta yang nantinya belum beruntung dan nantinya tidak terpilih sebagai petugas haji tahun ini, kami berharap tidak berkecil hati karena kesempatan untuk melayani tamu-tamu Allah terbuka luas pada tahun yang akan datang sepanjang belum pensiun," ungkap Zainal Mustamin.
 
Kakanwil juga menegaskan, telah menandatangani hasil tes tahap I dan menerima seluruh hasil tim tanpa intervensi. Terpilih 36 orang sesuai pilihan masing-masing, yang kemudian mengikuti tes tahap II baik yang melalui kloter maupun yang bertugas sebagai PPIH non kloter Arab Saudi.
 
"Kita juga akan melaunching musim haji tahun ini seperti tahun lalu, yaitu petugas haji bersahabat dan jamaah haji Sultra bersahabat yang merupakan akronim dari bersih, religius, santun, harmonis, berbasis teknologi," jelasnya.
 
"Ini pas karena haji itu membutuhkan keikhlasan, kebersihan niat, kebersihan hati dari para petugas, juga religiusitas para petugas tidak boleh diragukan dan jangan kalah dari jamaah. Santun harmonis itu kunci pelayanan. Berbasis teknologi karena saat ini Dirjen Haji menerapkan sistem aplikasi berbasis teknologi dan harus digunakan," sambungnya.
 
Zainal Mustamin menilai, hal ini dilakukan karena tuntutan masyarakat melalui jamaah haji itu semakin tinggi, semakin membutuhkan layanan yang serba cepat dan kualitas yang semakin tinggi pula. Karena itu, dibutuhkan petugas-petugas haji yang memiliki integritas, profesionalitas yang tinggi pula untuk menyertai jamaah haji.
 
"Karena itu kita membutuhkan petugas haji yang berpikir menuntaskan pekerjaan, bukan mengeluhkan pekerjaan. Rela berkorban demi hasil yang maksimal, bukan untuk bisnis petugas haji dengan mengatasnamakan jamaah," tegasnya.
 
Ia menambahkan, pekerjaan berat sebagai petugas haji tidak bisa diletakkan kepada pribadi-pribadi yang pengeluh. Karena itu petugas haji dari awal sudah harus memantapkan niatnya, semangatnya bahwa mereka akan mengurus orang dan bukan mereka yang akan diurus.
 
"Menjadi petugas di musim haji, dimana tantangannya lebih besar karena tidak ada lagi pembatasan usia dan tidak ada pembatasan kuota setengah, semua kuotanya sudah penuh. Selamat mengikuti tes dan selamat mendapatkan kesempatan yang sama," tandas Zainal Mustamin.
 
Sebelumnya, Kabid PHU Hj Marni melaporkan, proses seleksi CAT tahap 2 diikuti 36 orang dengan rincian 12 orang sebagai ketua kloter, pembimbing ibadah kloter 12 orang yang juga ada perwakilan dari perguruan tinggi dan ormas, konsumsi sebanyak 4 orang, akomodasi 4 orang, transportasi 2 orang dan layanan bimbingan ibadah sebanyak 2 orang.
 
"Untuk Sultra tidak ada lagi perwakilan kabupaten atau kemenag kab/kota, namun berdasarkan ranking tertinggi dari hasil seleksi," pungkasnya. (B)