Bimtek Sertifikasi Halal Menargetkan UMKM Sesultra

  • Reporter: Arini
  • Editor: Dul
  • 22 Feb 2023
  • 2360 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Setiap produk makanan atau minuman yang beredar di Indonesia umumnya harus memiliki sertifikasi halal.

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama mengejar target 10 juta produk bersertifikat halal pada 2024. Langkah tersebut sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai produsen makanan dan minuman halal nomor satu dunia pada tahun yang sama.

Berdasarkan Undang-undang No. 33 tahun 2014, diketahui per oktober 2024 setiap produk makanan atau minuman akan dikenakan sanksi apabila tidak bersertifikasi halal.

ASR Foundation, Yayasan Asmar Abadi , LP3H UHO , Halal Centre UMK , Tripelka berkolaborasi menyelenggarakan bimbingan tekhnis sertifikasi halal yang menargetkan seluruh UMKM di Sulawesi Tenggara di hotel kubah 9 Kendari, pada tanggal 22-24 Februari 2023. 

Kegiatan ini melibatkan sekitar 250 pelaku usaha pada dua sektor yakni sektor olahan pangan kemasan dan siap saji. Narasumber kegiatan berasal dari beberapa instansi yang berkaitan.

Diketahui sampai pada bulan maret Sulawesi Tenggara diberi kuota 4000 sertifikasi halal, secara gratis. 
Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi seluruh UMKM yang terlibat untuk mendapatkan kuota sertifikasi halal gratis yang dimaksudkan. 

"Untuk sertifikasi halal sendiri, kalau untuk Indonesia diberi 1 juta kuota. Sedangkan khusus kota Kendari diberi 4000 kuota", jelas Prof. dr. Rosnawintang selaku ketua panitia kegiatan(22/02/23).

Berdasarkan keterangan Satgas Jph provinsi Sulawesi Tenggara sampai tanggal 21 Februari telah tercatat sekitar 206 produk usaha yang telah bersertifikasi halal.

"Di Sulawesi Tenggara terdapat 908 produk yang terdaftar namun hanya sekitar 206 produk yang bersertifikasi halal, yang berarti hanya 0,8% dari keseluruhan", jelas H. Rusfandi , S.ST. Sekretaris satgas JPH prov. Sultra.

Mayjend TNI(Purn) H. Andi Sumangerukka, S.E selaku ketua Yayasan ASR Foundation mengakui terkesima dengan antusiasme peserta bimtek sertifikasi halal yang terlibat. 
"Saya terkesima karena peserta yang terlibat hampir 80% dari kalangan ibu-ibu, yang juga turut menginisiasikan kegiatan ini. Aya hanya melanjutkan ide yanng sangat cemerlang ini", ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu langkah para pelaku UMKM untuk mencapai titik tertinggi dalam menjalankan usahanya. 

"Sertifikasi halal itu penting dan termasuk kebutuhan, jadi kalau bukan sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi", tutup ketua yayasan ASR Foundation. (A)