Alim Ulama Diminta Maksimalkan Peran Dalam Menjaga Stabilitas Politik

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 19 Mar 2023
  • 2425 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Para Alim Ulama di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diminta maksimalkan peran dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan bulan Ramadhan selama tahun politik.

Hal tersebut dibahas dalam musyawarah alim ulama, yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara, menjelang bulan suci Ramadan dan dalam waktu bersamaan juga memasuki tahun politik. 

Musyawarah itu diikuti 200 orang dari pengurus MUI, pimpinan ormas dan pimpinan pondok pesantren se-Sultra, di Aula MUI Sultra, Minggu (19/3/2023). 

Sekretaris Umum MUI Sultra, Supriyanto mengatakan pemerintah pusat menganggap MUI sebagai mitra strategis pemerintah melalui peran-peran yang dilakukan dalam melakukan pembinaan keumatan. 

Mengingat fungsi ulama sebagai pembimbing spiritual bagi masyarakat, hadir sebagai penyejuk, penengah dan pendamping ketika terjadi masalah di masyarakat.

Maka melalui forum ini, diharapkan menjadi wadah untuk mengkoordinir para alim ulama untuk saling mengingatkan. 

"Secara otomatis semua ulama yang tergabung di MUI harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan tanpa harus dibekali. Sebab para alim ulama itu memiliki komitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas politik masyarakat Sultra. Ini untuk saling mengingatkan," ungkapnya.

Kendati itu, para alim ulama diharapkan memperbanyak pesan-pesan kedamaian kepada masyarakat melalui mimbar khutbah selama bulan suci Ramadhan. 

Dimana pesan kedamaian itu mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan, sebagaimana ajaran Islam yang memprioritaskan terkait menjaga keamanan. 

"Misalnya perbedaan paham di masyarakat maka ulama harus hadir disitu sebagai wasit dan juga sebagai pendamping masyarakat dalam membangun suasana yang aman," ujarnya. 

Sementara itu,turut hadir sebagai pembicara, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sultra Brigjen Pol. Drs. Waris Agono.

Ia juga meminta kepada seluruh alim ulama untuk menjadi bagian dari cooling system atau pembawa kedamaian. 

Sebab, selama pelaksanaan ibadah khususnya Ramadhan pihaknya menginginkan agar situasi tetap berjalan aman, sehingga kegiatan ibadah dan peningkatan iman terus berjalan dengan baik. 

"Sebenarnya beliau-beliau sudah berjalan, hanya kami menyampaikan lagi dan meminta karena mau menjelang Ramadhan dan Idul Fitri," bebernya.

Selain itu, sehubungan persiapan pelaksanaan pemilu, menurutnya peran alim ulama sangat vital dan penting sekali untuk mendinginkan (menenangkan atau jadi penengah) umat, agar tidak terjadi perpecahan antara umat lantaran perbedaan pendapat. 

"Perbedaan itu adalah sunnatullah, tetapi jangan sampai perbedaan itu menjadi permusuhan," tutupnya. (B)