Terungkap Fakta Sebenarnya, IRT yang Dibunuh di Dalam Mobil Bukan Dibegal

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 17 Apr 2024
  • 2534 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Setelah menjalani proses pengungkapan selama kurang lebih 9 hari, Polresta Kendari bersama tim gabungan dari Polsek Poasia dan Polda Sultra akhirnya berhasil mengungkap fakta sebenarnya terkait kasus Ibu Rumah Tangga (IRT) yang dibunuh di dalam mobil. 

Kasus pembunuhan di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia rupanya bukan karena dibegal melainkan pembunuhan berencana yang didalangi oleh menantunya sendiri yang dibantu oleh tetangganya bernama Muhammad Firmansyah (21). 

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yudarko mengungkapkan dalang dari kasus pembunuhan ini adalah menantunya bernama Novi Damayanti yang merupakan temannya di dalam mobil (menyetir) saat kejadian. 

Alasannya menskenario kejadian ini akibat sakit atau dendam dengan menantunya, sebab mertuanya sering ikut campur dalam hubungan rumah tangga pelaku dengan anaknya. 

"Motif pelaku ini karena dendam dengan korban. Sehingga pelaku merencanakan membunuh korban dengan skenario dibegal," ujarnya, Rabu (17/4/2024). 

Pelaku merencanakan ini dengan cara menyuruh tetangganya dan memberikan upah sebesar Rp75 juta, namum yang baru diterima Muhammad Firmansyah 10 juta 500 dan rencananya bila rencana tersebut berjalan mulus, maka dirinya bakal memberikan upah tambahan sebesar 4 juta perbulan selama 3 tahun. 

Pelaku eksekutor yang mendengar tawaran tersebut akhirnya tergiur dan melakukan aksi pembunuhan berencana itu dengan cara mengingkat leher korban menggunakan tali dan sambil menikamnya dengan senjata tajam (pisau). 

"Jadi MF ini dijemput oleh pelaku di dekat lokasi kejadian. Saat pelaku naik di atas mobil, ND ini mengaku kepada korban bahwa MF itu adalah sepupunya untuk tidak mencurigainya. Sehingga saat mobil kembali jalan pelaku ini langsung mengikat leher korban menggunakan tali dan melakukan penikaman," ucapnya. 

Lanjutnya, ketika rencana itu sudah dijalankan pelaku Novi kemudian berpura-pura dibegal dengan cara melaporkan hal tersebut ke Polsek Poasia untuk mengelabui pihak kepolisian. 

Sementara itu, pelaku Muhammad Firmansyah saat konfirmasi membenarkan hal tersebut. Pembunuhan itu direncanakan oleh pelaku Novi dan dirinya ditugaskan untuk mengeksekusi korban. 

"Awalnya Novi ini cerita dengan saya dengan soal hubungan rumah tangganya, kalau dia jengkel sama mertuanya. Jadi dia rencanakan itu, baru saya dijanjikan dibayar 75 juta tapi yang baru saya terima 10 juta 500," katanya. 

Sehingga kata dia, dari tawaran itu langsung mengiyakan dan melakukan eksekusi terhadap korban di dalam mobil. 

Di tempat yang sama, pelaku Novi saat dimintai keterangan membenarkan hal tersebut. Alasannya karena dirinya dendam dengan korban sejal lama. 

"Karena dendam, karena semua maunya (suami) dituruti, beli motor beli motor tapi yang didengar cuma bicaranya mamanya (korban)," jelasnya. 

Selain itu, dirinya juga dendam dengan mertuanya karena menurutnya ia selalu salah di mata korban. Sehingga rencana pembunuhan itu dilakukan karena amarahnya sudah tidak bisa dibendung lagi. (A)