Satukan Data, Menuju Swasembada Jagung di Sultra

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 05 Mar 2025
  • 2517 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Kepala Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) diwakili Pelaksana Kegiatan Dr. Abdul Syukur Syarif, SP., MP menghadiri rapat koordinasi terkait dengan penyamaan persepsi tentang data tanaman jagung di Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini dihadiri oleh PIC Polda Sultra, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, BPS Sultra, dan Bulog Sultra, bertempat di Aula Biro SDM Polda Sultra.

Rapat dipimpin oleh AKBP Wisnu Wibowo, S.I.K, M.Si Kabagbinkar RO SDM Polda Sultra menyampaikan bahwa saat ini lahan tumpang sari seluas 1.315,11 Ha yang telah ditanami seluas 24 Ha, sedangkan luas lahan monokultur yang tersedia 290,5 Ha, dan yang telah tertanami 170,5 Ha. 

“Untuk sinkronisasi data akan ditindaklanjuti oleh operator data Polda Sultra dan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra. Setelah data ini sinkron akan disampaikan pada pimpinan pengambil kebijakan untuk tidak lanjut pelaksanaan kegiatan di lapangan” ujar Wisnu Wibowo.

Pada pertemuan ini hadir pula Irfan, SE, MM. Ps Kanit Unit 4 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Sultra siap mensukseskan program penanaman jagung agar tercipta swasembada jagung.

PIC BPS Sultra, Najamudin memberikan informasi bahwa tahun 2024 luas tanam jagung untuk periode Januari – April seluas 14.912 Ha dan periode Mei - Agustus seluas 13.664 Ha.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sultra, Hidayat Hakim mengungkapkan bahwa saat ini tujuh Kabupaten di Sultra telah mengajukan CPCL untuk pengadaan benih jagung, namun sampai saat ini belum terealisasi. 

“Kondisi ini menjadi kelambanan proses penanaman jagung di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

PIC BSIP Sultra, Abdul Syukur mengatakan siap mengawal teknologi standar budidaya jagung untuk menghasilkan jagung dengan produktivitas tinggi dan kualitas bagus. 

“Oleh karena itu, perlu informasi jadwal tanam masing masing lokasi lahan serta fase pertumbuhan tanaman jagung yang sudah tertanam,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut PIC Bulog Sultra, Arif membutuhkan informasi luas lahan yang akan panen serta potensi hasil panen, hal ini untuk memudahkan proses pengeringan dan penggudangan. (A)