Pemda Mubar Lepas Empat Siswa LPK LAUS untuk Program Magang ke Jepang

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 11 Feb 2025
  • 2368 Kali Dibaca

MUNA BARAT, KERATONNEWS.CO.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna Barat (Mubar) melepas empat siswa yang berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) LAUS Muna Barat pada Sabtu 8 Februari 2025 yang bertempat di Aula Kantor Bupati Kabupaten Muna Barat.

Kegiatan tersebut di hadiri oleh para Pejabat Daerah di wilayah Kabupaten Muna Barat, Kepala OPD, Camat, dan para Kepala Desa di Lingkup Muna Barat, serta hadir pula Agensi Pengirim Sennding Organization (SO) KINKI Sultra Sinergi.

Direktur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) LAUS, La Ode Munir, mengatakan kegiatan pemberangkatan merupakan proses akhir yang di lakukan siswa di Indonesia setelah melewati beberapa tahapan selama berproses di LPK.

"Ini merupakan pemberangkatan perdana yang terpilih pada interview di berbagai bidang di perusahaan Jepang. Proses interview itu di lakukan setelah siswa mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang di LPK LAUS Muna Barat selama 3-4 bulan," ungkapnya. 

Selanjutnya kata Munir, siswa mengikuti interview oleh Agensi Pengirim Sending Organization (SO), Acepting Organization (AO) dan perusahaan tempat di mana siswa bekerja.

Lebih lanjut Munir menyampaikan, siswa yang akan berangkat akan menempuh kapal dari Pelabuhan Raha menuju Kendari, selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang akan di bawah saat perjalanan menuju Jepang pada tanggal 13 Februari 2025. Pada tanggal 14 Februari terjadwal tiba di Bandara Internasional Kansai Jepang dan di jemput oleh agensi pengawas dan perusahaan yang nantinya akan di antar di apartemen tempat dimana siswa akan tinggal.

Senada dengan itu, Direktur Sending Organization (SO) Kinki Sultra Sinergi, Nirwan Ikhlas dalam sambutanya mengatakan bahwa Jepang saat ini lebih terbuka dan mau menerima lebih banyak tenaga kerja asing untuk bekerja di sana. Hal Ini tidak terlepas dari masalah krisis tenaga kerja yang di alami Jepang.

"Tidak seimbangnya rasio penduduk usia produktif, dibandingkan dengan penduduk usia non produktif membuat banyak perusahaan di Jepang kekurangan tenaga kerja. Dan untuk mengatasi hal itu pada tahun 2019 lalu Pemerintah Jepang membuat perubahan kebijakan agar warga negara asing lebih mudah mendapat izin untuk tinggal dan bekerja di Jepang," jelasnya. 

Lebih Lanjut ia menyampaikan, menurut proyeksi pada tahun 2049 Jepang akan membutuhkan 6.74 juta tenaga kerja di negara tersebut. Angka ini setara dengan empat kali lipat dengan jumlah kerja asing saat ini.

"Artinya untuk bisa bekerja di Jepang akan semakin besar, sehingga dengan hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat mengurangi angka pengangguran di daerah khususnya di Kabupaten Muna Barat," terang Nirwan Ikhlas. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Muna Barat, L.M Husen Tali sangat mengapresiasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang telah mendidik sekaligus Lembaga Pengirim atas upaya-upaya dan telah mempelopori program pemagangan ke Jepang hingga sampai memberangkatkan putra-putri terbaik di Muna Barat. Juga selamat kepada siswa peserta magang yang telah melewati berbagai tahapan proses hingga terpilih pada program magang di negara Jepang.

"Kepada seluruh peserta migran, saya berpesan agar mampu menyatukan pola pikir dan tindakan serta bisa memupuk rasa kebersamaan selama berada di Negri Matahari Terbit. Tunjukan etos kerja yang baik, jaga nama baik dan martabat Bangsa dan Daerah selama berada di Jepang," pesannya. 

Kata dia, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat tentu berharap semoga ke depanya akan banyak putra putri daerah bisa bekerja di luar negri dengan jalur resmi. 

"Kepada pihak penyedia pelatihan dan pengirim kami harapkan agar tahun-tahun berikutnya semakin banyak warga daerah yang diterima untuk bekerja di Jepang," pungkasnya. (A)