Sekdis ESDM Sultra Ikut Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 07 Mei 2024
  • 2112 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Sekretaris Dinas (Sekdis) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bodji mengikuti Rakor pengendalian inflasi daerah bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) lainnya melalui virtual zoom yang di gelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (06/7/2024).

Rakor virtual yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia ini dipimpin langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jendral (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir, dengan narasumber dari Kementerian atau Lembaga terkait diantaranya Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.


Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kabid Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Sulandari, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementan Batara Siagian, Satgas Pangan Polri, Sesjamdatun RI dan Mabes TNI. 

Kemudian jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra yang mengikuti Rakor ini yaitu Asisten II Setda, Kadis Ketapang, Karo Perekonomian, Perwakilan BI, Staf Ahli Madya BPS, Balai Karatina, dan dinas terkait lainnya.


Sekjen Kemendagri mengatakan perlunya peningkatan upaya perencanaan dari setiap kepala daerah dalam mengatasi masalah inflasi.

Ia juga menghimbau agar setiap kepala daerah dapat melakukan perencanaan yang lebih baik, terutama dalam hal pengendalian inflasi. 

"Kendala yang dihadapi terkait dengan komoditas seperti cabai dan bawang merah yang seringkali menjadi sumber inflasi," ucap Tomsi Tohir.

Beberapa point yang dibahas dalam Rakor tersebut antara lain pemantauan inflasi melalui hasil Monev, yang kemudian dilaporkan Pemda dalam tahun 2024 dengan melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan yang tersedia. 


Pada April 2024 terjadi inflasi tahun ke tahun  sebesar 3,00 persen, inflasi bulan ke bulan 0,25 persen dengan inflasi tahun kalender 1,19 persen. 

Inflasi y-o-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang di tunjukan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. 

Inflasi sepanjang momen ramadhan dan Idul Fitri relatif terkendali. Harga-harga komoditas pangan relatif stabil bahkan sejumlah komoditas mengalami deflasi, seperti cabai merah, cabai rawit, beras dan telur ayam ras.

Usai mengikuti Rakor inflasi, Asisten II Setda Sultra, Yuni Nurmalawati menyampaikan bahwa dari hasil laporan BPS inflasi Sulawesi Tenggara  berada diposisi 2,93 persen di bulan April 2024. 

"Kalau kita melihat dari bulan-bulan sebelumnya memang ada peningkatan, namun sesuai dengan target ini masih dalam kondisi terkendali apalagi jika dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 3,00 persen, Sultra masih dibawah Nasional berbeda 0,7 poin saja," ucapnya.

Selain itu Indeks Perkembangan Harga (IPH) Sultra saat ini paling rendah secara nasional yaitu 1,62 persen. (Adv)