Pemprov Rakor Bersama Kemendagri, Inflasi Sultra Urutan 26 Secara Nasional

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 20 Mei 2024
  • 2263 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti Rakor pengendalian inflasi daerah melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berlangsung di ruang rapat Biro Perekonomian Setda Sultra, Senin, (20/5/2024).

Rakor secara virtual yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir. 

Dalam arahannya Sekjen Kemendagri meminta seluruh kepala daerah dapat mengoreksi perkembangan kenaikan inflasi dan saling berkoordinasi dengan daerah disekitarnya.

Kata Sekjen Kemendagri komoditas yang mengalami kenaikan harga pada minggu ke dua dan ke tiga bulan Mei, yakni bawang merah sebanyak 298 kabupaten/kota, cabe merah sebanyak 247 kabupaten/kota dan gula pasir 199 kabupaten/kota. 

"Rakor kali ini di harapkan dapat berfokus pada kenaikan harga komoditas pada minggu ke tiga Mei ini, sehingga dapat mencari solusi terbaik dalam penanganannya. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dapat benar-benar dijalankan sesuai dengan laporan yang di sampaikan melalui https://wasinflasi.kemendagri.go.id," ucapnya.


Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini memaparkan data terkait tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga bulan Mei tahun 2024. Secara historis dari 2020-2023, pada bulan Mei selalu mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi pada mei 2022 sebesar 0,40 persen.

Berdasarkan pemantauan harga SP2KP pada Minggu ke-2 Mei 2024 beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah Kab/Kota yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah, cabai merah, gula pasir, bawang putih dan telur ayam ras. Sementara itu, harga beras terus mengalami penurunan sampai dengan Minggu ke 3 Mei 2024 seiring dengan masuknya periode panen raya sepanjang Maret-April 2024.


Adapun 10 Kab/Kota dengan penurunan IPH tertinggi pada Minggu ke-3 Mei, salah satunya dari Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kabupaten Muna dengan IPH -4.39 persen,  Kolaka Timur IPH -3.41 persen dan Bombana IPH -3.35 persen.

Usai mengikuti Rakor Inflasi virtual, Kadis Ketapang Sultra Ari Sismanto menyampaikan bahwa inflasi Sultra pada bulan April berada diposisi 2,93 persen masih dibawah rata-rata Nasional dan berada diurutan ke-26. 


Pada bulan Mei, IPH Sulawesi Tenggara berada diangka 2,12 persen. Selain itu, komoditas penyumbang deflasi adalah beras, daging ayam dan cabai. 

"Beras saat ini lagi panen raya atau panen besar di Provinsi Sultra sehingga harga beras juga relatif turun melandai," ujarnya 

Ada 3 Kabupaten yang masuk 10 besar IPH terendah yakni Kabupaten Bombana, Kolaka Timur dan Muna serta.

"Kita akan terus fokus untuk mempertahankan ini semua sehingga kedepannya akan terus bisa mengendalikan laju inflasi dan laju IPH dengan sebaik-baiknya," pungkasnya. (Adv)