Pemkot Pastikan Terus Kendalikan Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 04 Mei 2024
  • 2617 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Ketidaksatabilan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu focus perhatian Pemerintah Kota Baubau. 

Kondisi ini tidak boleh dianggap dianggap remeh oleh para pelaku ekonomi daerah, termasuk peran strategis pemerintah dengan melibatkan stakholder terkait.

Demikian disampaikan Pj Wali Kota Baubau melalui Asisten I Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si Sabtu (4/5/2024).

Menurut La Ode Aswad, jajaran Pemkot Baubau digerakan pemantauan kondisi lapangan secara langsung khususnya kesediaan bahan pokok strategis, baik di gudang penyimpanan, hingga di kawasan-kawasan pintu masuk distribusi barang di Baubau. 

“Pemantauan kestabilan harga ini menjadi focus utama, termasuk memastikan stok dan distribusi yang cukup untuk masyarakat. Kami bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) komitmen menjaga kestabilan Inflasi yang belakangan cenderung tidak stabil,” kata La Ode Aswad.

Ia menambahkan, padabulan tertentu Inflasi menurun dan stabil, tetapi di waktu tertentu menujukkan kenaikan. Olehnya itu, harus ada upaya jangka pendek dan jangka panjang mengantisipasi ketidakstabilan tersebut yang harus bisa dioperasionalkan oleh OPD teknis. Baik dalam bentuk gerakan terpadu hingga hingga penerapan kebijakan, yang melibatkan banyak pihak. Tidak berjalan sendiri, apalagi sekedar bernarasi tanpa tindakan teknis.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Baubau Dr. Muh Rasman Manafi, SP, M.Si menegaskan, ketidakstabilan inflasi di Kota Baubau penyebabnya dari berbagai faktor. Mulai dari posisi Kota Baubau sebagai pendistribusi barang dan jasa ke berbagai daerah di kawasan kepulauan Buton, bahkan hingga di beberapa pulau-pulau di kawasan Laut Banda. 

“Dari sisi ini tentu kebutuhan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat selalu bergerak dinamis ke berbagai daerah, sementara masyarakat Kota Baubau juga sangat membutuhkan kestabilan stok pangan, agar wargsnya tidak didera dampak kenaikan harga,” kata Rasman Manafi. 

Faktor lainnya kata dia, Baubau bukan kawasan agraris yang mampu menyediakan semua kebutuhan publik, seperti beras, dan tanaman penunjang lainnya, seperti Tomat, Cabe, Bawang Merah, hingga jenis ikan tertentu yang menjadi indikator pengukur Inflasi. 

“Tentu kebijakannya adalah menjaga distribusi hingga kerjasama dengan daerah-daerah sumber pangan. Baubau memang di posisi itu terasa berat,” ungkapnya. (B)