Para Nelayan Butuh Peningkatan Kapasitas Khususnya Tentang Sisi Keselamatan

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 11 Des 2024
  • 2923 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Ancaman keselamatan nelayan saat aktivitas penangkapan ikan di laut akhir-akhir ini sering terjadi. Keadaan cuaca yang sulit diprediksi, saat musim tangkap cuaca bisa berubah secara ekstrim dengan tiba-tiba. 

Kondisini ini menarik perhatian Pj Wali Kota Baubau H Muh Rasman Manafi yang diwakili Pj Sekda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si. saat memberikan sambutan pada bimbingan teknis (Bimtek) sertifikasi kecakapan nelayan bagi awak kapal perikanan lingkup Dinas Perikanan Kota Baubau tahun anggaran 2024 Rabu (11/12/2024).

”Pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan yang paling berbahaya dan banyak hasil studi menemukan begitu banyak potensi kecelakaan pada nelayan, diantaranya kegagalan navigasi yang mengakibatkan perahu terbalik dan karam, kerusakan mesin, cidera yang diakibatkan alat tangkap, cidera yang diakibatkan tidak menggunakan alat pelindung diri, bahkan kecelakaan yang sampai mengakibatkan kematian,”ujarnya. 

La Ode Aswad menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau berkewajiban mengambil langkah-langkah preventif sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Nelayan, terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. 

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut ada dua hal yang wajib diupayakan pemerintah dalam rangka perlindungan nelayan, upaya pertama adalah pencegahan awal dan upaya kedua adalah tindakan pasca kecelakaan.

“Kita beri apresiasi kepada Dinas Perikanan Kota Baubau yang menggelar kegiatan pelatihan yang berorientasi terkait pemberdayaan nelayan. Juga tidak semata-mata bantuan sarana penangkapan, pengolahan dan budidaya ikan saja. Karena sektor perikanan juga melingkupi peningkatan kapasitas nelayan khususnya kecakapan operasional penangkapan ikan,” kata La Ode Aswad.

Arifudin, seorang nelayan Warga Baubau menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Walaupun selama ini para nelayan telah memiliki pengalaman namun butuh pendampingan terkait metode dan program pemberdayaan yang mengarah pada peningkatan ekonomi.

“Bagus kalau didampingi oleh dinas terkait, karena kalau kita nelayan ini kan hanya pengalaman lapangan. Mungkin perlu juga pendampingan secara teori dan program yang bisa meningkatkan kemampuan kami,” kata Arifudin.

Saharidu, nelayan lain juga menyampaikan harapan yang sama. Khususnya mengenai penanganan masalah keselamatan juga sangat penting untuk dibekali. Pasalnya, banyak nelayan yang terkadang lalai dan tidak sedikit juga yang menjadi korban.

“Biar nelayan sudah pengalaman di laut tapi pasti ada saja kelalaian. Buktinya banyak juga yang tenggelam atau terbawa badai bahkan meninggal. Jadi masalah keselamatan memang harus diberikan informasi dari dinas terkait,” kata Saharidu. (A)