Kadis Kominfo Apresiasi Sosialisasi Genbest Talk 2024 Untuk Penurunan Stunting di Sulawesi Tenggara

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 22 Agu 2024
  • 3085 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sulawesi Tenggara, Dr. M. Ridwan Badallah, S.Pd., M.M., menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara Forum Sosialisasi Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) Talk 2024. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) RImelalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dalam rangka percepatan penurunan prevalensi stunting yang  berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Kamis (22/08/2024).


Dalam sambutannya, Kadis Kominfo Sultra menyampaikan bahwa ucapan terima kasih atas dipilihnya Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Kendari, sebagai lokasi sosialisasi terkait stunting dalam rangkaian Genbest Talk 2024. Ia menekankan bahwa pemilihan ini sangat tepat mengingat tingginya angka stunting di Sulawesi Tenggara, yang menurut data WHO berada pada kisaran 30%.

"Stunting di Sulawesi Tenggara sangat penting untuk ditangani, karena tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak-anak, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan mereka. WHO telah mengklasifikasikan stunting sebagai masalah serius jika prevalensinya mencapai 20% di suatu wilayah. Saat ini, berdasarkan data tahun 2021, angka stunting di Indonesia adalah 24,4%, artinya ada 4,4 persen diatas angka  yang ditetapkan oleh WHO," ujarnya.

Beliau juga menyoroti bahwa Sulawesi Tenggara mencatatkan peningkatan kasus stunting dari 27,7% pada tahun 2022 menjadi 30% pada tahun 2023. Beberapa wilayah seperti Busel (37,1) Buton (37,2); Konut (31,8%); Kolut (31,8%); Konsel (33,6%); Bau-Bau (29,7%); Butur (35.3%); Kolaka (31.2%); Konawe (28,3%); Wakatobi (29.9%); Koltim (23.7) menunjukkan angka stunting yang cukup tinggi. Namun, Kota Kendari menjadi satu-satunya wilayah yang berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 19,5% sebelumnya 24%.


"Saya menyambut baik pelaksanaan sosialisasi Genbest Talk di Kota Kendari dengan harapan para peserta mampu mengadopsi, mengadaptasi, serta mensosialisasikan informasi ini melalui pesan berantai, media sosial, dan lingkungan sekitar. Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan di masa yang akan datang demi kemajuan Provinsi Sulawesi Tenggara," tambahnya.

Acara ini dibuka oleh Merlin Yuliana, Analis Informasi Bidang Kesehatan, yang mewakili Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 
Dalam sambutannya, Merlin menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman serius bagi masa depan anak-anak dan generasi penerus bangsa. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Sulawesi Tenggara mencapai 30%, menempatkan provinsi ini di urutan ke-6 tertinggi di Indonesia. Di Kota Kendari, angka prevalensi stunting mencapai 25,7%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di 21,5%. "Data ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa tindakan nyata harus segera dilakukan di Provinsi Sulawesi Tenggara," ujar Merlin.


Merlin juga menjelaskan pentingnya peran Kominfo dalam menangani isu stunting melalui penyebaran informasi yang benar kepada masyarakat. Berdasarkan SKI, pemahaman masyarakat tentang stunting yang benar masih berada di angka 69%. 
 "Ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki tugas besar untuk mengkomunikasikan informasi yang tepat tentang stunting. Oleh karena itu, kami hadir di Kota Kendari bersama narasumber yang berkompeten untuk memberikan edukasi lebih lanjut," tambahnya.

Merlin menekankan bahwa melalui sosialisasi , peserta diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga asupan gizi yang seimbang, mengedukasi sejak dini mengenai pola asuh yang baik, serta menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang. 
"Ingatlah, stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar anak. Oleh karena itu, cegah stunting sejak dini untuk masa depan yang lebih baik," pesannya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang stunting, peserta dan masyarakat Kota Kendari dapat mengakses media sosial GENBESTID di Instagram, YouTube, TikTok, dan Twitter. Akun tersebut menyediakan informasi lengkap dan menarik mengenai stunting melalui kampanye ‘Generasi Bersih dan Sehat’. 

Turut hadir Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diwakili oleh Merlin Yuliana selalu Analisis Informasi Bidang Kesehatan, Kepala Dinas Kominfo Kota Kendari serta naras umber  Dokter Influence Gia Pratamadan Content Creator Josh Hartwich. (Adv)