- Advertorial
- 2 minggu yang lalu
.jpeg)
Dishub Sultra Masif Sosialisasi Edukasi Pelajar Terkait Keselamatan Lalu Lintas di Sekolah
- Reporter: LM Ismail
- Editor: Dul
- 05 Sep 2024
- 2690 Kali Dibaca
Kadis Dishub Sultra, Muhamad Rajulan. Foto: Ismail, KN
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara (Dishub Sultra) terus menggencarkan sosialisasi edukasi terkait keselamatan lalu lintas kepada para pelajar di berbagai sekolah. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya sejak dini.
Dalam sosialisasi tersebut, Dishub Sultra melakukan kerja sama dengan pihak terkait, seperti Jasa Raharja, Polda Sultra dan Balai Pengelolaan Transportasi Darat.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhamad Rajulan, menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari agenda rutin Dishub dalam mendukung program nasional untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan anak-anak dan remaja.
"Kami ingin memastikan generasi muda memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya keselamatan di jalan. Sosialisasi ini mencakup tata tertib berlalu lintas, pentingnya penggunaan helm, serta cara berkendara yang aman," ujarnya bebrapa hari lalu.
Ia mengungkapkan bahwa sosialisasi di sekolah-sekolah merupakan program rutin tiap tahunnya yang diadakan oleh pihak Dishub Sultra.
"Kami setiap tahunn ada program seperti itu, memberikan edukasi keselamatan lalu lintas terhadap pelajar khususnya pelajar-pelajar SMP dan SMA," ungkapnya.
Kata dia, sosialisasi ini dilakukan di seluruh sekolah wilayah Sultra yang dilakukan secara bertahap atau berpindah-pindah tiap tahunnya, seperti pada tahun 2023 lalu berlokasi di Baubau dan Kolaka dan untuk 2024 bertempat di Kota Kendari.
Mengingat pelajar merupakan umur yang mendominasi terjadinya kecelakaan terbesar di Sulawesi Tenggara.
Selain itu, ia mengatakan Dishub Sultra juga memiliki program sosialisasi terhadap anak-anak usia dini ditiap bulannya untuk dilakukan pembinaan.
"Kami ada TK-TK binaan yang setiap bulannya itu kami ke sekolah-sekolah TK untuk melakukan pembinaan terhadap anak usia dini," katanya.
Tidak hanya itu, Dishub Sultra juga aktif melakukan sosialisasi terhadap driver-driver yang beraktifitas di pertambangan agar bisa tereduksi terkait Over dimension dan overloading (ODOL).
"Kemudian terhadap driver atau supir-supir yang melakukan aktivitas di pertambangan, supaya mereka juga bisa tereduksi terkait dengan ODOL," ucapnya. (Adv)
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhamad Rajulan, menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari agenda rutin Dishub dalam mendukung program nasional untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan anak-anak dan remaja.
"Kami ingin memastikan generasi muda memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya keselamatan di jalan. Sosialisasi ini mencakup tata tertib berlalu lintas, pentingnya penggunaan helm, serta cara berkendara yang aman," ujarnya bebrapa hari lalu.
Ia mengungkapkan bahwa sosialisasi di sekolah-sekolah merupakan program rutin tiap tahunnya yang diadakan oleh pihak Dishub Sultra.
"Kami setiap tahunn ada program seperti itu, memberikan edukasi keselamatan lalu lintas terhadap pelajar khususnya pelajar-pelajar SMP dan SMA," ungkapnya.
Kata dia, sosialisasi ini dilakukan di seluruh sekolah wilayah Sultra yang dilakukan secara bertahap atau berpindah-pindah tiap tahunnya, seperti pada tahun 2023 lalu berlokasi di Baubau dan Kolaka dan untuk 2024 bertempat di Kota Kendari.
Mengingat pelajar merupakan umur yang mendominasi terjadinya kecelakaan terbesar di Sulawesi Tenggara.
Selain itu, ia mengatakan Dishub Sultra juga memiliki program sosialisasi terhadap anak-anak usia dini ditiap bulannya untuk dilakukan pembinaan.
"Kami ada TK-TK binaan yang setiap bulannya itu kami ke sekolah-sekolah TK untuk melakukan pembinaan terhadap anak usia dini," katanya.
Tidak hanya itu, Dishub Sultra juga aktif melakukan sosialisasi terhadap driver-driver yang beraktifitas di pertambangan agar bisa tereduksi terkait Over dimension dan overloading (ODOL).
"Kemudian terhadap driver atau supir-supir yang melakukan aktivitas di pertambangan, supaya mereka juga bisa tereduksi terkait dengan ODOL," ucapnya. (Adv)
