Dimediasi Pemkot Baubau, Lembaga Adat Kesultanan Buton Sepakat Bersatu

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 04 Agu 2024
  • 2147 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID-Setelah melalui kejadian yang cukup panjang selama kurang lebih 4 jam, kedua Lembaga Adat Kesultanan Buton versi Rau dan Baadia akhirnya sepakat bersatu setelah di mediasi oleh Pemkot Baubau di aula lantai dua kantor Wali Kota Baubau Palagimata Sabtu (3 /8/2024). 

Pertemuan dipimpin oleh Asisten I Setda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si didampingi mediator Drs La Ode Raf'at, M.Si. Kedua sepakat bersatu untuk mengusung nama lembaga yang sama yakni Lembaga Adat Kesultanan Buton dan menutup ruang bagi lembaga adat yang lain.

Menurut La Ode Aswad, kesepakatan Lembaga Adat Kesultanan Buton ini mengakhiri polemik dua versi Lembaga Adat Kesultanan Buton yang sudah memakan waktu yang cukup lama yakni kurang lebih 15 tahun.

”Kita sudah sepakati namanya Lembaga Adat Kesultanan Buton yang sementara sekretariatnya bertempat di kantor Wali Kota Baubau. Karena disini sudah sekretariat maka tentu harus berbadan hukum dan soal pengurus diserahkan pada pembicaraan antar dua lembaga yang sudah bersatu ini,” ungkap La Ode Aswad.

Setelah kesepakatan ini terbangun maka kedua belah pihak selanjutnya dipersilahkan untuk menyusun personil-personil yang akan duduk di Lembaga Adat Kesultanan Buton yang kemudian akan dilaporkan ke Pj Wali Kota Baubau.

Drs La Ode Raf'at, M.Si selaku mediator kedua belah pihak menyampaikan apresiasi. Dengan penyatuan kedua lembaga adat ini akan memudahkan Pemkot Baubau dalam membantu penganggaran untuk Lembaga Adat Kesulatan Buton.

“Tentunya ini sangat baik untuk kedepannya dalam hal keberadaan Lembaga adat Kesultanan Buton. Termasuk dalam kegiatannya juga akan memudahkan pemerintah mengalokasikan dana sehingga dapat membantu kegiatan adat yang dilaksanakan,” kata La Ode Raf'at.

Sementara itu, Drs Masri, M.Pd Bontona Peropa (Lembaga Adat Kesultanan Buton versi Baadia) mengucapkan terima kasih atas inisiatif Pemkot Baubau untuk menyatukan-lembaga adat yang ada di Kota Baubau supaya menjadi 1 lembaga adat. 

“Kita berharap dengan bersatunya Lembaga Adat Kesultanan Buton menjadi lembaga adat yang kredibel maka ketika ada event-event apapun baik itu event di Baubau maupun di luar Kota Baubau maka lembaga adat inilah yang akan ditonjolkan,” kata Masri yang juga Anggota DPRD Kota Baubau.

”Tentunya kita akan sosialisasikan bersama seluruh masyarakat kita bahwa ini lembaga adat yang betul-betul sudah menyatukan semua pendapat dari semua kalangan sehingga jangan ada lagi 1 kelompok orang yang mengatasnamakan lembaga adat lain,”ujarnya.

Ditempat yang sama Bonto Ogena Lembaga Adat Kesultanan Buton versi Rau Drs Abdul Wahid juga menyampaikan penghargaan kepada Pemkot Baubau. Pasalnya, sudah tujuh puluh tahun terjadi perbedaan antara 2 kelompok (dualisme) dari lembaga adat saat ini akhirnya dapat dimediasi.

”Kami bersyukur karena memang ini yang kami rindukan. Dalam jangka waktu bertahun-tahun sudah berapa banyak orang Wali Kota yang tidak mampu mempersatukan. Nanti sekarang baru bisa terjadi sehingga kami benar-benar berterima kasih kepada Pemkot Baubau,” kata Abdul Wahid. (A)