Wagub Minta Percepatan Penurunan Stunting

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 08 Agu 2023
  • 2412 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Lukman Abunawas selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta seluruh tim meningkatkan program yang telah berjalan.

Khususnya program maupun tugas koordinasi untuk percepatan penurunan angka stunting yang belum maksimal disetiap sektor maupun masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

"Terutama dari Dinas Kesehatan yang barangkali selama ini baru sekitar 60 sampai 70 persen, kita maklumi karena kita baru saja selesai dari pandemi Covid-19 selama 2 tahun," ungkapnya saat Pra-Rapat Koordinasi TPPS Sultra di Kantor Gubernur Sultra, Selasa (8/8/2023).

Wakil Gubernur (wagub) Sultra ini mengatakan angka stunting secara keseluruhan di Sultra saat ini 27,7 persen.

Sehingga ia berharap di tahun 2024 nanti angka stunting di Sultra menurun melalui kerja-kerja para instansi dan OPD yang terlibat dalam TPPS.

Terkhusus peran Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sultra yang telah aktif bertanggung jawab, juga diharapkan bisa lebih ditingkatkan lagi.

Dimana sasaran utama percepatan penurunan stunting bukan hanya masyarakat miskin, ibu hamil, balita dan keluarga
Melainkan secara keseluruhan dari aspek yang terkait seperti lingkungan dan juga sarana prasarana yang mendukung.

"Dari semua saran dan masukan OPD yang hadir hari ini, juga dari Forum Rektor, Balai POM, Kementerian Agama, semoga program kita di 2023 ini bisa untuk memaksimalkannya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan pihaknya berupaya menurunkan angka stunting di bawah 20 persen pada 2024 mendatang.
Dari 2021 hingga 2022, penurunan angka stunting telah dilakukan sebesar 2,5 persen atau dari 30,2 persen menjadi 27,7 persen.

"Sebenarnya target kita arahan pak presiden 14 perse di 2024 tapi kita berharap di 2024 kita di bawah 20 persenlah minimal, karena menurut WHO batas toleransi stunting di bawah 20 persen, kita berharap Sultra bisa di bawah 20 persen di tahun 2024," pungkasnya. (B)