Pembangunan Baruga Keraton Wolio Masuk Tahap Pendirian Rangka Bawah

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 03 Des 2023
  • 2845 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID – Pembangunan Baruga yang terletak di depan Masjid Agung Keraton Buton terus berlanjut. Saat ini, telah memasuki tahapan pembangunan yang ditandai dengan berdirinya rangka bawah  yang dilakukan dalam prosesi ritual adat Wolio tahap kedua Minggu sekitar pukul 06.00 Wita (3/12/2023).

Sebelumnya, tahapan yang pernah dilakukan adalah Persiapan Pembangunan Rangka (Sombuana Kabelai) lebih awal dilaksanakan tepatnya  29 oktober 2023 lalu.

Imran Kudus seorang pemerhati Budaya mengharapkan agar tahapan pembangunan Baruga ini berjalan dengan lancar. Ia tetap memberikan dukungan untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan hal positif terkhusus yang berkaitan dengan pelestarian Budaya.

“Kita harus mendukung dan memberi support khususnya terhadap pelestarian budaya. Apalagi pemerintah memberikan perhatian terhadap penataan situs dan lokasi lokasi peninggalan budaya di daerah ini,” kata Imran kudus.

Ritual dihadiri perangkat mesjid agung Wolio serta pihak pemerintah kota Baubau dan tokoh adat dab budaya. Acara dimulai dgn pembacaan doa awali oleh Moji kemudian imam menuju tiang kabelai/utama bagian pangkal  untuk memasukkan Pancaloga (5 logam ) kedalam tiang utama kemudian ditutup dgn pasak dan berdoa. 

Selanjutnya imam menuju bagian tengah tiang utama untuk memasukan Kapaso dan selanjutnya menuju bagian ujung tiang utama berdoa dan dilanjutkan memulai pembangunan tiang. 

Setelah tiang berdiri kembali melakukan doa akhir oleh Moji. Selanjutnya menuju ruangan untuk melakukan haroa yg diawali dgn pembacaan doa oleh Moji. Acara ditutup dgn Pokenilima atau bersalaman.

Ahmad Baharudin, seorang tokoh pemuda Kota Baubau juga mengharapkan pembangunan baruga ini menjadi salah satu bahan pembelajaran bagi generasi muda. Salah satunya untuk belajar menggali informasi dan pengetahuan tentang sejarah.

“Tentunya fasilitas ini nanti akan menjadi lokasi kegiatan belajar bagi generasi muda. Semoga setelah ini akan banyak generasi yang memiliki keinginan untuk mempelajari sejarah budaya Buton,” kata Ahmad Baharudin. (B)