Nakes Tolak Calon Pimpinan Yang Kontra dengan Masyarakat

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 08 Mei 2023
  • 2211 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Tenaga Kesehatan (Nakes) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tegaskan tak akan memilih pimpinan hingga perwakilan rakyat yang kontra dengan masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu dokter, Dr. Junuda Raf saat aksi demonstrasi penolakan disahkannya Revisi Undang-Undang (RUU) Kesehatan Omnibus Law, di kantor DPRD Sultra, Senin (8/5/2023). 

Ia mengatakan aksi demonstrasi itu hanya permulaan, mengingat pembahasan Omnibus Law kesehatan masih panjang, yakni direncanakan Juli mendatang. 
Aksi itu dilakukan bersama dengan 5 organisasi profesi kesehatan di Sultra yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). 

Ketua Majelis Kode Etik atau Kehormatan Kedokteran (MKEK) Indonesia Sultra  ini  mengaku  tidak akan memilih para perwakilan rakyat yang tidak memperhatikan kepentingan masyarakat. 
Apalagi peran dokter juga sangat berpengaruh terhadap pemilihan pimpinan daerah, mulai dari pemeriksaan kesehatan fisik dan kejiwaan. 

"Tadi bukan sekedar ancaman, bagi anggota dewan yang tidak memperhatikan kami, kami pun bisa bertindak secara legal dengan tidak mencoblos mereka, bukan dengan tindakan kekerasan, tapi dengan secara terhormat tidak akan kami coblos mereka," tegasnya. 

"Saya psikiater di RS Jiwa dan Bahteramas saya periksa semuanya, kesehatan jiwa anggota dewan. Kalau disepakati, orang yang tidak sehat ya tidak layak untuk memimpin orang waras," tambahnya.

Olehnya itu, ia berharap kedepan pemerintah baik sebagai legislator maupun eksekutor harus melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menentukan kebijakan. 

"Karena semua manusia punya potensi kebaikan sama antara masyarakat. Aspirasi yang baik harusnya ditampung dipahami dan diperjuangkan, kan itu untuk kebaikan pembangunan, memahami aspirasi masyarakat.

Memangnya pembangunan ini untuk siapa juga sebenarnya, kan untuk semua. Dengan cara itu sehingga tidak ada cedera diantara kita, siapapun  yang memimpin dan memahami aspirasi rakyat," pungkasnya. (C)