Kesadaran Masyarakat Kelola Sampah Plastik Masih Minim

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 11 Feb 2023
  • 2302 Kali Dibaca
BAUBAU,KERATONNEWS.CO.ID – Sampah Plastik merupakan polimer yang sangat sulit diurai oleh mikroorganisme dalam tanah. Kondisi ini yang menjadi alasan bahwa Sampah plastic menjadi ancaman kelangsungan dan kestabilan ekosistem.
Menurut Wa Ode Nurlina, salah seorang guru Kimia SMA di Baubau, Sampah plastic menjadi salah satu bahan yang memberikan dampak negative bagi kehidupan. Karena dalam jumlah yang melampaui ambang batas akan semakin memberi dampak negative bagi kesehatan manusia.
“Ada namanya mikorplastik, ukurannya kecil tapi jika terus menerus dibiarkan akan bertambah banyak. Mikroplastik ini tak jarang ditemukan di perairan dan tanah.Di laut juga kita banyak temukan sampah plastic, ini menjadi konsumsi hewan laut termasuk ikan. Ini secara tidka langsung akan berdampak pada kesehatan manusia. Karena mikroplastik yang dimakan oleh ikan akhirnya dimakan pula oleh manusia,” kata alumni Kimia UHO ini Sabtu (11/2/2023).
Selain di perairan, plastic juga bisa merusak struktur tanah karena plastic menghambat intensitas udara. Sedangkan udara dibutuhkan oleh makhluk dalam tanah seperti cacing yang merupakan salah satu elemen rantai makanan.
“Selain itu sumber air dalam tanah yang dikonsumsi oleh manusia bisa saja tercemar mikroplastik dan akan berdampak buruk bagi manusia,” tambahnya.
H Mas’ud Buani yang selama ini dikenal sebagai pengumpul sampah plastik di Baubau menyarankan kepada masyarakat agar lebih bijak memilah sampah sebelum dibuang.
“Tujuannya agar kita bisa mengurangi pencemaran. Bayangkan kalau selama ini sampah plastik dibiarkan, apa yang akan terjadi dengan alam kita ini,” kata Ketua Kerukunan Keluarga Wadiabero Kota Baubau ini.
Selama menangani dan mengelola sampah, ada sekitar 40 karyawan yang dipekerjakan. Hal ini menurut H Mas’ud penanganan sampah ini juga dapat memberikan harapan bagi pemenuhan kebutuhan. Walaupun sampah plastik selama ini memberikan ancaman bagi lingkungan.
Wa Bona, seorang nenek pemilah sampah plastik mengaku pekerjaan yang dilakoninya sekitar 30 tahun ini sudah menopang kebutuhan keluarga. Ia menyadari bahwa sampah adalah sumber pencemaran. Namun ini jika tidak dikelola dengan baik.
“Pekerjaan memilah sampah ini sudah menjadi pencaharian. Seperti saya yang sudah tidak kuat bekerja ini. Sampah plastik ini memang sudah dibuang tapi kalau dikumpul dan dipilah akan menjadi uang,” kata Wa Bona yang usianya lebih 100 tahun ini. (B)