Proses evakuasi korban kapal penyebarangan masteng/mastim yang tenggelam, oleh masyarakat sekitar. Foto : Beudin, keratonnews.com

BUTENG, KERATONNEWS.CO.ID - Sebuah kapal penyebrangan tujuan desa lagili kecamatan mawasangka timur tenggelam ketika akan mendekati dermaga desa lagili.

Penumpang tersebut akan kembali ke desa lagili setelah menyaksikan konser di kelurahan lakorua kecamatan mawasangka tengah.

Akibat kelebihan muatan yang normalnya hanya bisa menampung kurang lebih 20 orang namun pada penyebrangan kali ini mengangkut kurang lebih 40 penumpang.

Dikabarkan korban yang meninggal sampai saat ini sudah 15 orang, insiden tenggelamnya kapal penyebrangan tersebut diduga selain over kapasitas juga karena ada kebocoran dibagian salah satu dinding kapal.

Hazaida salah satu keluarga korban mengatakan dalam insiden kapal tenggelam tersebut terdapat dua orang keponakannya yang menjadi korban tenggelam.

“Dua orang keponakan saya yang ikut pada penyebrangan tadi malam yakni aftar dan adiknya tidak dapat diselamatkan,” Kata Hazaida.

Ia juga menambahkan pada insiden tersebut kedua kemenakannya saling tolong menolong dan sang kakak menggendong adiknya untuk menyelamatkan sang adik.

“Kakanya coba menyelamatkan adiknya dengan mencoba menggendongnya tapi tidak bisa tertolong,” Tambahnya.

Laira salah satu masyarakat yang membantu evakuasi pada saat kejadian tenggelam belum lama terjadi mengatakan banyak orang yang mereka bantu saat evakuasi, namun karenan kekurangan peralatan sehingga kesulitan pada saat evakuasi.

“Kita kesulitan waktu mau evakuasi, badannya kita yang kecil kecil waktu mau angkat yang sudah tenggelam agak susah,” Kata Laira.

Dandi salah satu masyarakat yang mendengar kejadian tersebut juga mengatakan teriakan teriakan para korban sesaat sebelum kapal penyebrangan itu terjadi terdengar sampai dirumahnya yang berada di kelurahan lakorua.

“Waktu akan tenggelam kapalnya, teriakan mereka terdengar sampai di tempat kami yang ada di lantai tiga, dan teriakan itu sangat jelas,” jelas Dandi. (A)