Kakanwil Kemenag Sultra Harap Guru PAI Inovatif Up to Date

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 24 Sep 2023
  • 2197 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Kakanwil Kemenag Sultra, H Muhamad Saleh, secara virtual membuka kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Sislam (GPAI) tingkat Provindi Sultra tahun 2023, Sabtu (23/9/2023).

Turut hadir, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) H Muhammad Basri,  Ketua Tim Kerja Bidang PAPKIS, serta diikuti para Guru Pendidikan Agama Islam se Sultra.

Mengawali sambutannya Muhamad Saleh menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya menyukseskan program unggulan Ditjen Pendis dalam hal ini Direktorat PAI, yang bertujuan untuk menjaring lebih banyak lagi pelatih daerah untuk semua tingkatan. 

"Program yang telah lama berjalan ini, terus berkembang baik pada aspek cakupan kepesertaan maupun manfaatnya," ungkapnya.

Muhamad Saleh menjabarkan, Sultra saat ini telah memiliki 15 pelatih provinsi dan akan memiliki 57 pelatih daerah setelah pelatihan ini, yang merupakan akumulasi jumlah keseluruhan sejak PPKB pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018. Dengan kegiatan ini, diharapkan menambah jumlah guru yang menjadi mentor pada guru PAI di 17 kabupaten/kota se Sultra.

"Sebelum diluncurkannya PPKB-GPAI, pemenuhan kebutuhan peningkatan profesionalisme GPAI dalam bentuk pelatihan-pelatihan hanya menyentuh segelintir guru. Selain itu, yang mengikuti setiap pelatihan personnya hampir itu itu saja, sehingga lebih banyak GPAI yang tidak pernah merasakan mengikuti pelatihan," imbuhnya.

Namun setelah PPKB PAI dicanangkan, diharapkan semua guru akan memiliki peluang untuk mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan profesionalisme. Terlebih, saat ini program kurikulum merdeka telah dipakai hampir disemua sekolah di Indonesia yang akan menjadi kurikulum nasional di tahun 2024.

"Dibutuhkan guru yang tidak hanya memiliki kompetensi mengajar yang tinggi, namun juga inovasi yang up to date untuk  terus mengimbangi kemajuan teknologi yang begitu pesat yang juga merambah sampai ke dunia pendidikan," ucapnya.

Muhamad Saleh menambahkan, Guru PAI sudah harus bisa menunjukkan bahwa guru PAI saat ini adalah guru yang memiliki kemampuan yang milenial dan bukan lagi kolonial.

Guru PAI saat ini bukan lagi guru yang hanya bisa memakai metode ceramah di kelas, namun menampilkan pembelajaran yang modern dan meningkatkan antusiasme siswa di kelas.

Ia menilai, program PPKB ini sangat mendukung pelaksanaan dan implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Guru-guru secara berkala akan diuji kompetensinya sehingga akan terus-menerus menjadi guru pembelajar yang mengimbas kepada rekan guru yang lain.

"Semoga kegiatan ini akan memberikan manfaat yang luas dan merata kepada semua guru-guru PAI di Sultra yang berjumlah 3.000 lebih. Mata pelajaran PAI di sekolah saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam mengawal moral siswa, terutama dari pengaruh globalisasi yang tidak lagi mengenal batas teritorial," jelasnya.

Guru PAI adalah guru yang berjibaku menanamkan nilai-nilai religius dalam keseharian siswa. Sehingga, siswa tidak terbawa arus modernisasi yang mengikis budaya timur dan juga nilai-nilai agama yang akan menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat. 

 "Program ini pada akhirnya akan menciptakan guru-guru pelatih atau mentor PAI yang merupakan guru penggerak di daerah, yang akan mengimbas secara positif kepada guru-guru PAI di tempat mereka berada. Semoga pelatihan ini akan berkontribusi nyata bagi kemajuan guru PAI di Sultra," tandasnya. (C)