Jalan Sehat LAT, Pj Gubernur Sultra Singgung Keberagaman Budaya

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 17 Sep 2023
  • 3432 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Saat Jalan Sehat Lembaga Adat Tolaki (LAT), Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol Andap Budhi Revianto singgung keberagaman budaya.

Jalan sehat yang diselenggarakan LAT Kota Kendari itu dihadiri seluruh pengurus LAT kabupaten kota se- Sultra dan 40 paguyuban atau lembaga adat lainnya yang ada di Sultra, jajaran OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota Kendari serta Forkopimda.

Berlangsung di Ruang Terbuka Publik (RTP) Kali Kadia, Kota Kendari, Minggu (17/9/2023).

Jalan sehat sekitar 3 km dari Balai Kota dan berakhir di Kali Kadia itu juga diikuti oleh Pj Gubernur Sultra Andap Budhi dan Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu.

Usai jalan sehat, Komjen Pol Andap enyampaikan dengan keberagaman budaya dan nilai-nilai kearifan lokal merupakan sumber pengetahuan masa kini dan akan datang.

Sehingga ia meminta agar masyarakat bergandengan tangan bersatu untuk membangun dan membesarkan Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, identitas kesukuan penting untuk mengingatkan diri dari mana berasal, sehingga tidak lupa jati diri dan menjadi manusia yang memiliki mental serta karakter yang kuat dalam menghadapi modernitas.

Namun Andap juga mengingatkan, dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kebanggaan atas asal suku, jangan sampai membuat masyarakat terjebak dalam politik identitas.

"Saya yakin nilai-nilai suku Tolaki justru menghargai perbedaan, mengajarkan toleransi harmoni dalam keberagaman. Saya percaya nilai-nilai kearifan leluhur Tolaki akan menjadi sumber inspirasi, energi positif, sekaligus kekuatan untuk membangun Sultra," ungkapnya.

Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu juga mengapresiasi kepada dewan pengurus daerah LAT yang menginisiasi jalan sehat sebagai upaya mempersatukan seluruh elemen masyarakat Kota Kendari.

Dalam rangka membangun silaturahmi memastikan persatuan dan kesatuan dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Kota Kendari senantiasa berjalan.

Menurutnya hanya dengan semangat persatuan, gotong royong dan saling menghargai akan mendatangkan rasa kedamaian diantara masyarakat.

"Dengan selogan Mepokoaso (bersatu) kita dapat menikmati jalan sehat sebagai wadah silaturahmi. Siapa lagi yang akan membangun kota ini kalau bukan kita, kedepan secara bersama-sama tetap bersinergi kolaborasi dengan tetap memperhatikan kualitas, etika, norma dan regulasi yang berlaku," bebernya.

Sementara itu, Dewan Pembina LAT Sultra Lukman Abunawas mengatakan keberadaan lembaga adat tolaki di Sultra sudah ada sejak 2022.

Ia menyebut keberadaan lembaga adat secara umum tentu didukung dengan adanya beberapa aturan perundang-undangan. Sehingga keberadaan lembaga adat juga sangat penting dalam mengawal pembangunan dan program pemerintah.

"Mepokoaso bersatu semua suku yang ada di Sultra, merongaronga bersama membangun mendukung pemerintah menjaga ketentraman dan medul-dulu rasa hormat menghormati, menghargai tidak ada saling mengucilkan, semua sama," bilangnya.

Mantan Wakil Gubernur Sultra ini juga menyampaikan Sultra sendiri memiliki 4 etnis suku diantaranya Tolaki, Muna, Buton dan Mornene, namun secara keseluruhan banyak juga masyarakat Sultra yang berasal dari suku lainnya seperti Jawa, Bugis dan lainnya.

"Suku tolaki di Sultra 36,3 persen, buton raya 32 persen, Muna 29,5 persen dan Mornene 17 persen sekian sisanya dari luar Sultra," ujarnya.

Kendati itu, Lukman berpesan agar seluruh masyarakat tetap saling bersinergi, salah satunya melalui jalan sehat ini sebagai wadah silaturahmi. (A)