Ini Kelompok Beresiko Terinfeksi HIV AIDS

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 04 Okt 2023
  • 2711 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Terdapat 8 kelompok yang berisiko terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Rahminingrum mengatakan kasus HIV AIDS dan TBC di Kota Kendari dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, sedangkan untuk kasus penyakit malaria saat ini terdapat 72 kasus.

Namun, jika dilihat dari sisi programnya, kasus penyakit tersebut telah berhasil ditangani. Karena dengan penemuan kasus yang semakin tinggi dapat memutus mata rantai penularan penyakit tersebut.

Beberapa kelompok yang berisiko terinfeksi virus HIV diantaranya : 
Ibu hamil, pasien TBC, baik yang terbukti terinfeksi TBC maupun yang sedang mendapatkan pelayanan terkait TBC.

Pasien infeksi menular seksual (IMS) juga berisiko terinfeksi virus HIV, baik yang terbukti terinfeksi IMS selain HIV maupun sedang mendapatkan pelayanan terkait IMS.

"Pengguna napza suntik (penasun) juga berisiko terinfeksi, lalu penjaja seks, lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), transgender (waria) dan warga binaan pemasyarakatan (WBP)," jelasnya disela pertemuan kemitraan peran OPD, Kelurahan dan Institusi CSR dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS, TBC dan Malaria (ATM), yang berlangsung di salah satu hotel di Kendari, Rabu (4/10/2023).

Rahminingrum juga menyampaikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar nantinya akan diberikan edukasi perilaku berisiko dan skrining.

Sehingga melalui pertemuan ini, ia berharap masing-masing instansi atau lintas sektor dapat menawarkan hal-hal yang dapat disumbangkan dan apa yang bisa dikontribusikan untuk penanganan ketiga penyakit tersebut.

"Bentuk konkritnya, hari ini kita melakukan penandatanganan komitmen untuk saling bergandeng tangan menangani kasus ini. Sehingga ke depannya, kita bisa memutus mata rantai penularan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari Ellfi mengatakan hingga saat ini pihaknya terus fokus mencari populasi kunci atau orang yang beresiko tertular HIV AIDS, melalui metode penjaringan.

Diantaranya datang langsung menjemput dilapangan, dalam hal ini mobile VCT.

"Ada juga mereka yang secara sadar, jika merasa terdapat gejala indikasi yang mungkin mereka perlu pertegas dengan hasil pemeriksaan kesehatan itulah yang kemudian datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Faskes) kami," kata Ellfi.

Bahkan, menurut pengamatan pihaknya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat semakin tinggi. Terbukti, antara jumlah yang di skrining di lapangan dengan jumlah yang datang langsung ke Faskes tidak jauh berbeda, khususnya bagi mereka yang bekerja dengan dunia yang beresiko terhadap penularan HIV AIDS. (B)