Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting di Kota Kendari Diresmikan

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 13 Apr 2023
  • 2829 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting dalam rangka penurunan angka stunting di Kota Kendari diresmikan oleh pemerintah kota hari ini, Kamis (13/4/2023). 

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan meski di 2022 lalu terjadi penurunan angka stunting di angka 0,4 persen, dan saat ini berada diangka 19,5 persen, tetapi penurunan angka stunting itu masih tetap harus dilaksanakan. 

Sehingga gerakan Orang Tua Asuh ini merupakan salah satu terobosan inovasi pemerintah kota dalam rangka menurunkan angka stunting. 

Dimana tidak hanya unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau pejabat di lingkungan pemerintah kota yang terlibat, tapi juga melibatkan elemen lain seperti Baznas, Kementerian Agama, pimpinan dan anggota DPRD dan berbagai lembaga lainnya termasuk Forkopimda. 

"Kemudian berdasarkan SK Walikota ada pembagian untuk mengampu 2 atau 3 anak atau warga yang beresiko stunting," ungkap Asmawa. 

Menurutnya, peran Orang Tua Asuh ini tidak hanya memberikan bantuan, melainkan hal lebih penting adalah memberikan edukasi, pendampingan kepada anak stunting atau keluarga beresiko stunting. 

Agar pola hidup sehat dengan gizi yang cukup bisa diterapkan di masyarakat. 

"Setelah disosialisasikan Alhamdulillah mendapat respon positif dari semua pihak yang terlibat. Kita lihat hari ini secara bersama-sama bukan hanya pemerintah kota, jadi ini dana non APBD ini murni dari pihak-pihak yang ingin berpartisipasi mengampu baik itu ibu hamil bayi dibawah 2 tahun (baduta) atau bayi di bawah 5 tahun (balita) untuk dilakukan pendampingan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari, Jahuddin mengatakan gerakan Orang Tua Asuh ini bersifat sukarela. 

Hingga saat ini, sudah ada 212 yang terdaftar dalam gerakan Orang Tua Asuh, di dalamnya tidak hanya dari lingkungan Pemkot Kendari tetapi dari komunitas dan organisasi lainnya yang berkeinginan membantu percepatan penurunan stunting di Kota Kendari. 

"Kita berinfak menyumbang, jadi pribadi bukan karena anggaran pemerintah, ini betul-betul pribadi dari masing-masing individu yang dikeluarkan untuk membantu sesama," tegasnya. 

"Tadi ada lagi dari komunitas oase dan purna baru saja melaporkan ke saya meminta 4 lagi sasaran dan ini secara terus-menerus masyarakat bergerak," sambungnya.

Saat meluncurkan gerakan Orang Tua Asuh ini, Pemkot Kendari juga menyalurkan bantuan kepada anak stunting, keluarga atau ibu hamil dan ibu menyusui beresiko stunting dan fakir miskin. 

Bantuan yang diberikan berupa sembako, untuk 105 batita ada susu Lactogen sesuai dengan yang direkomendasikan oleh teman-teman kesehatan, beras provit dan telur. Kemudian kepada 230 ibu hamil berupa telur, beras, dan minyak. 

Selain itu ada pula pendistribusian program Ramadhan 1444 Hijriyah dari Baznas Kota Kendari berupa santunan sebesar Rp60 juta kepada fakir miskin sebanyak 200 kepala keluarga se- Kota Kendari. (B)