Dinas Perpustakaan Sultra Akan Meresmikan Penggunaan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 22 Feb 2023
  • 2301 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan meresmikan penggunaan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (Srikandi).

Srikandi ini dibuat dalam rangka penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) untuk bidang kearsipan.


Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, Nurlena Harahap mengatakan bahwa dalam Srikandi itu juga menerapkan Tanda Tangan Elektronik (TTE) yang bekerjasama dengan Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Sultra. 


"Kami lagi gagas juga bersama dengan kominfo, gubernur, wakil gubernur, Sekda dan kepala upd itu sudah harus berbasis elektronik tanda tangannya, jadi sudah tidak tanda tangan manual lagi," ungkapnya usai rapat koordinasi dalam rangka menyelaraskan dan mensinergikan program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi maupun kabupaten kota se-Sultra, Rabu (22/2/2023). 

Kata dia, Srikandi ini akan diterapkan di 17 kabupaten kota, bahkan sudah ada beberapa kabupaten yang datang berkonsultasi terkait kesiapan penerapan Srikandi, seperti Kabupaten Bombana, Kolaka dan Wakatobi. 

Ia mengatakan pelibatan kabupaten kota dan Dinas Kominfo itu karena Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus berkolaborasi. 

Apalagi Dinas Kominfo yang memiliki jaringan dan server untuk penggunaan Srikandi, sementara Dinas Perpustakaan sebatas admin Pemdanya. 

"Jadi kami admin Pemda Srikandi tapi berhubungan dengan TTE itu dengan kominfo, karena ini kan menyangkut cyber ya keamanannya," bebernya.

Selain itu, dikatakannya melalui rapat koordinasi bersama kepala Dinas perpustakaan kabupaten kota se-Sultra untuk memulai sebuah perencanaan kegiatan baik program dari Perpustakaan Nasional dan juga Arsip Nasional. 

Selain di bidang kearsipan, ada pula bidang perpustakaan yang menjadi tupoksi Dinas Perpustakaan dan dilakukan sinkronisasi dengan program pusat. 

Beberapa program yang menjadi unggulan yakni pertama tentu saja layanan perpustakaan sebagai ujung tombak perpustakaan. 

Dimana layanan perpustakaan itu sudah harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan juga perlu ditingkatkan jenis-jenis layanannya. 

Bukan hanya datang membaca buku tapi juga masyarakat bisa mengakses internet. 


"Kemudian bisa melakukan diskusi di perpustakaan, dan berbagai kegiatan utamanya transformasi perpustakaan berbasis inklusif sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (Adv)