Dikbud Sultra Pastikan Leni Siswi Yatim Piatu di Wakatobi Dapat Beasiswa

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 20 Okt 2023
  • 3097 Kali Dibaca

WAKATOBI,KERATONNEWS.CO.ID -Semangat Leni, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menuntut ilmu patut diapresiasi, betapa tidak, dengan segala keterbatasan ekonomi keluarganya, Leni tetap semangat bersekolah meski harus berjalan kaki 14 kilometer pergi dan pulang sekolah.

Leni yang usianya masih 15 tahun tiap hari sekolah harus berjalan kaki setiap hari ke sekolah dengan berjalan kaki. Dia harus melewati kawasan hutan di desanya dan jalanan yang mendaki.

Ternyata, semangat belajarnya itu berbekal dari keinginannya untuk menggapai cita-citanya. Yakni menjadi seorang seorang pengusaha. 

Melansir dari Sultranesia.Com, Leni tinggal di Dusun Langgaha Baru, Desa Wungka, Kecamatan Wangi-wangi Selatan. Jarak yang cukup jauh dengan sekolahnya. Leni menyiapkan segala perlengkapan sekolah dan harus berangkat lebih awal. Pukul 10.00 Wita, Leni berangkat menuju ke sekolah karena saat ini sekolah Leni memberlakukan masuk siang, sekitar pukul 12.30 WITA. 

Jika pulang sekolah sekitar pukul 4 sore, biasanya Lenih tiba di rumahnya magrib. Di rumahnya, Leni tinggal bertiga bersama dua orang adiknya bernama Juma yang masih berusia 12 tahun, dan Dewi berusia 7 tahun. Mereka yatim piatu. 

Kedua orang tua Leni meninggal dunia saat ia masih SD. Setelah orangtuanya meninggal, Leni dan kedua adiknya dijaga oleh pamannya. Sayang takdir berkata lain. Pamannya juga meninggal dunia. Leni kemudian diasuh oleh neneknya. Namun, neneknya terkena struk hingga lumpuh.

"Pokoknya, saya ingin terus sekolah. Kalau bisa sampai kuliah. Saya ingin jadi pengusaha," kata Leni di SMAN 1 Wangi-wangi, Jumat, 20 Oktober 2023 dikutip dari Sultranesia.Com.



Mendapati kabar tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggra (Sultra), Yusmin langsung berangkat dari Kendari menuju Wakatobi pada Jumat, 20 Oktober 2023. Ia bersama rombongan dan Dharma Wanita Persatuan Dikbud Sultra langsung menemui Leni di sekolahnya.

Setelah mengunjungi sekolah Leni di SMAN 1 Wangi-wangi, Yusmin bersama rombongan dan guru-guru bergegas ke rumah Leni. Di rumah yang sederhana itu, Yusmin bertemu dengan kedua adik Leni.

Yusmin mengatakan, langkah cepat tersebut dilakukan untuk segera mencarikan solusi atas keadaan Leni sehingga tidak putus sekolah. Hal itu berdasarkan perintah dari Pj Gubernur Sultra Komjen Pol (P) Andap Budhi Revianto.

Sebagaimana, program Pj Gubenur Sultra di sektor pendidikan untuk memastikan setiap anak di Bumi Anoa mendapat haknya dalam menempuh pendidikan yang layak.

"Tadi saya sudah menemui Leni di sekolah, terus kita ke rumahnya juga. Saya juga sudah rapat sama kepala sekolahnya dan guru-guru bahwa keadaan ini sudah kita lihat secara nyata, dan ini tanggung jawab kita bersama, saya ingin memastikan bahwa anak kita ini punya kesempatan yang sama. Ini menjadi perhatian serius kami, dan kami pastikan hak-haknya untuk bersekolah terpenuhi dengan baik," jelas Yusmin.

Karena melihat jarak rumah dengan sekolah yang jauh, Yusmin sudah menawarkan solusi agar Leni tinggal bersama guru yang dekat dengan sekolah.

Namun hal itu ditolak Leni dan tidak memungkinkan karena dia masih mengurus dua adik dan neneknya di rumah.

Yusmin juga memastikan, selama Leni sekolah di SMAN 1 Wangi-wangi dia akan mendapat beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).



"Sudah dipastikan dia bisa menerima PIP. Sudah ada namanya, saya pastikan langsung, saya pastikan juga dia dapat," katanya.

Yusmin bilang, dia juga sudah memerintahkan kepala sekolahnya untuk dibuatkan rekening khusus tabungan untuk Leni.

"Kepala sekolahnya tadi sudah saya sampaikan, kita buatkan tabungan khusus untuk Leni, dan kita akan galang semua untuk bagaimana dia bisa bersekolah, bukan hanya sampai di tingkat SMA, tapi juga bisa sampai ke perguruan tinggi ke depan," ungkapnya.

Yusmin juga sudah menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah dan guru di Bumi Anoa agar cepat tanggap respon untuk masalah-masalah anak kebutuhan khusus seperti Leni.

"Saya sudah galakkan juga ke kepala-kepala sekolah dan guru-guru di Sultra untuk anak-anak seperti ini harus menjadi perhatian serius, mungkin ada Leni Leni yang lainnya untuk secepatnya diinformasikan kepada kita," katanya.

"Saya juga berterimakasih kepada teman saya, Pak Salehanan, sebagai tokoh masyarakat di sini yang cepat menyampaikan hal ini kepada saya dan juga kepala sekolah terkait Leni. Dan Alhamdulilah hari ini Dharma Wanita Dikbud turun tangan langsung memberi bantuan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan jangka pendeknya," pungkasnya. (Adv)