Kepala BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie. Foto: Ismail, KN

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tenggara (BKSDA Sultra) meminta kepada Pemerintah daerah (Pemda) agar terlibat dalam menangani buaya. 

Kepada BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie mengatakan, Pemda harus membuat peraturan terkait tata ruang di wilayah sekitar habit buaya. Sebab sejauh ini masih banyak masyarakat yang beraktivitas di sekitar habitat buaya. 

Sebab menurutnya dari aktivitas itu membuat spot di hutan akan habis, sehingga secara otomatis pakan buaya juga bakal habis. 

"Bila pengaturan tata ruang tidak diatur dengan baik maka spot-spot hutan di muara sungai akan habis. Pakan-pakan buaya muara itu juga otomatis akan hilang. Sehingga ketika manusia masuk ke dalam situ, manusialah yang akan jadi sasaran," katanyam.

Terlebih sebagian besar yang menjadi korban dari hewan buas tersebut akibat manusia melakukan aktivitas di sekitar wilayah habitat buaya tersebut. 

Olehnya, dari sekarang pemerintah perlu membuat regulasi agar manusia menghentikan aktivitasnya disekitar habitat buaya, seperti membuat kebun, mencari ikan dan tinggal di sekitar lokasi. 

"Kalau dari sekarang kita tidak perhatikan itu konflik buaya dengan manusia akan terjadi terus, karena kita memasuki wilayah habitat mereka," jelasnya.

Terkahir dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar wilayah habitat buaya. Terlebih muara yang perah terjadi konflik. 

Pada masyarakat yang masih beraktivitas disekitar wilayah habitat itu harus berhati-hati, waspada. Apalagi yang sudah pernah terjadi konflik di wilayah itu, sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas di daerah yang sudah pernah terjadi konflik. Karena pasti masih ada satwa-satwa yang lain disitu," pungkasnya.  (C)