Belum ada komantar dalam berita ini
Breaking News
- Pj. Gubernur Sultra: Selamat Memperingati Hari Pers Nasional ke-79
- PT. Pernick Sultra Serahkan dan Resmikan Puskesmas Pembantu di Desa Binaannya
- Dukung Swasembada Pangan, Sulawesi Tenggara Siapkan 38.129 Ton Pupuk Subsidi di 2025
- Sekda Sultra: Fisik Surat Usulan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Diantarkan Hari Ini ke Presiden
- Cuaca Ekstrem Jadi Sebab Pohon Tumbang di beberapa Jalur Jalan Kota Baubau
AJP-ASLI Tidak Diberi Kesempatan Tanggapi Jawaban Rasak-Afdhal, KPU : Human Eror dari Moderator

Ketua KPU Kendari, Muhammad Jumwal Shaleh (kanan) dan Ketua Bawaslu Kendari, Sahinuddin. Foto: Ismail, KN
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Aksan Jaya Putra-Andi Sulolipi (AJP-ASLI), tidak diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban dari pasangan Abdul Rasak-Afdhal saat sesi tanya jawab dalam debat perdana calon Wali Kota Kendari yang digelar di Hotel Claro Kendari, Rabu (30/10/2024).
Debat tersebut bertujuan untuk memberikan ruang yang setara bagi semua pasangan calon dalam memaparkan visi dan programnya kedepan jika menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua KPU Kendari, Jumwal Shaleh memberikan klarifikasi bahwa hal ini disebabkan moderator mengalami kelupaan, sehingga melanjutkan sesi tersebut ke calonyang llain.
"Yang pertama soal paslon nomor 4 dan nomor 5 tadi, itu adalah human eror dari moderator yang mungkin sama terjadi di provinsi, hanya tadi pas kejadian baru kita tau dan kita lakukan diskusi dengan Bawaslu," ujarnya.
Sehingga dikesempatan tersebut setelah sesi jeda selesai, pihak AJP-ASLI diberikan kembali kesempatan oleh moderator untuk memberikan tanggapan ke Rasak-Afdhal agar memenuhi haknya yang terlewatkan di awal.
"Sehingga tadi langsung kita putuskan untuk dikembalikan sesuai porsinya," ucapnya.
Selain itu, Rajulan menyampaikan persoalan lain saat debat perdana tersebut adalah terkait pendukung yang tidak bisa dikontrol saat berjalannya debat, seperti di sesi tanya jawab dan menurutnya ini bakal menjadi evaluasi kedepannya.
"Terkait dengan evaluasi kami memang di rapat kami kemarin kan, kami menyetujui angka 72 orang masing-masing paslon dengan komitmen menjaga ketertiban dan ketentraman saat debat, tapi ternyata malam ini kita lihat ada beberapa saya kira yang dalam proses perlakuan itu yang terlalu berlebihan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kendari Sahinuddin mengungkapkan terkait dengan tidak bisa terkontrolnya pendukung yang hadir sebenarnya dirinya berharap di awal para LO masing-masing calon bisa memberikan jaminan.
"Catatan bahwa kami berharap sebenarnya kemarin di rapat terkahir bahwa ada jaminan dari LO masing-masing pasangan calon untuk menjamin bahwa semua peserta yang hadir dalam debat ini tertib," ucapnya.
Sebab menurutnya yang hadir dalam ruangan tersebut sudah menentukan pilihan, tetapi diluar sana masih banyak masyarakat Kota Kendari yang belum menentukan pilihan dan punya hak untuk mendalami, mendengarkan, menyimak visi-misi dan program masing-masing calon.
Sehingga dirinya berharap agar di debat selanjutnya pada pendukung ini bisa lebih tertib saat mengikuti proses debat.
"Kalau kemudian proses mereka dalam penyampai itu kemudian di ganggu oleh keributan-keributan, takutnya ini mengganggu siaran televisi dan kemudian juga membuat visi-misi para calonalon ini tidak sampai," pungkasnya. (B)
Reporter : LM Ismail
Editor : Dul
Editor : Dul