BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Wali Kota Baubau H. Yusran Fahim, SE menegaskan, saat ini ia dan Wakil Wali Kota telah diberi amanah untuk memimpin Kota Baubau. Ia berharap semua pihak melebur jadi satu untuk memberikan yang terbaik untuk daerah.

Dalam kesempatan itu, H. Yusran juga menuturkan jika saat ini sudah mulai ada indikasi pihak yang memanfaatkan momen untuk melakukan hal yang diluar aturan. Ia mengaku telah mendapat laporan tentang indikasi ada yang terkesan menjadi calo jabatan dengan mengiming imingi jabatan dan meminta sejumlah uang.

“Sudah banyak laporan ianformasinya sudah ada yang meminta uang sebagai calo jabatan dan meminta dukungan untuk bisa menduduki suatu jabatan. Jadi saya tegaskan bahwa itu tidak ada dan tidak pernah terucap sekalipun,” kata H Yusran Fahim Senin (10/3/2025) saat apel perdana di Kantor Wali Kota Baubau.

H. Yusran mengatakan, dirinya dan Wakil Wali Kota memiliki niat tulus untuk mengemban amanah sebagai pemimpin di Kota Baubau. Ia menambahkan, untuk sebuah jabatan harusnya menunjukkan prestasi dan kinerja dan tidak dengan cara yang tidak wajar. Apalagi dengan tendensi materi.

Ia juga menyampaikan jika saat ini proses demokrasi telah selesai dan sudah saatnya memikirkan bagaimana membangun Kota Baubau kearah yang lebih baik.

“Semua harus bergandengan tangan dan bekerja sama. Jangan ada lagi perbedaan antara satu ASN dengan yang lainnya. Terlebih yang mengarah kepada kepentingan pribadi. Apalagi saat ini bulan Ramadhan,” harapnya.

Harapan Wali Kota Baubau ini mendapat apresiasi karena dinilai bijaksana dalam menyikapi persoalan. Terlebih yang berkaitan dengan politik dan sosial.

Abdul Syawal, seorang penggiat media sosial menilai ini sebagai sesuatu yang patut diberi apresiasi. Pasalnya, banyak yang kerap mengedepankan tendensi politik yang justru akan menghambat kinerja dan perencanaan pembangunan.

“Ini sangat positif jika memang benar seperti apa yang disampaikan. Hanya saja, kadang kadang orang orang disekeliling yang terkadang lebih mengarahkan tendensi politik hingga terbawa ke kegiatan birokrasi. Apalagi yang terkait perbedaan pilihan saat kontestasi,” kata Abdul Syawal. (B)